Custom Search

6/03/2008

SLR Digital Alpha A-300 & Alpha A-350, Camera Sony dengan “QUICK AF LIVE” View System



Bagi para pecinta fotografi, peluncuran 2 mainstream kamera SLR terbaru dari Sony di Indonesia, SLR Digital Alpha A-300 dan SLR Digital Alpha A-350 pastilah merupakan berita yang menggembirakan. Feature unggulan yang diusung oleh kedua kamera ini adalah penggunaan teknologi “QUICK AF LIVE” View System. Teknologi “QUICK AF LIVE” View System ini mengijinkan pengambilan frame gambar pada LCD Camera tanpa mengorbankan kecepatan auto-focus yang sering terjadi pada live-view systems yang lain. Kedua jenis camera terbaru Sony ini, baik SLR Digital Alpha A-300 maupun SLR Digital Alpha A-350 memungkinkan perekaman seluruh gerakan objek yang dapat terlihat secara langsung tanpa adanya jeda waktu.

Kedua mainstream terbaru Sony ini, baik SLR Digital Alpha A-300 maupun SLR Digital Alpha A-350, mampu menghasilkan gambar dengan detail yang tajam dan ‘kaya’ akan warna sehingga nampak cemerlang. Hal ini merupakan pengaruh penggunaan sensor gambar APS-C CCD dan BIONZ® processing engine. Untuk membantu pengambilan gambar dengan tingkat cahaya yang rendah, tersedia Super SteadyShot® image stabilization yang memungkinkan shutter speeds 2.5 hingga 3.5 langkah lebih lambat dari yang dimungkinkan.

Untuk jenis camera model DSLR-A300 (10 megapixel) dilengkapi dengan kit DT 18-70mm f3.5-5.6 standart zoom lens. Model DSLR-A300 ini menurut rencana akan dipasarkan dengan harga USD 800. Sedangkan untuk jenis camera model DSLR-A350 (14 megapixel) dengan kit DT 18-70mm f3.5-5.6 3.9x zoom lens akan dipasarkan dengan harga $900.

Read More..

Mengandalkan Kamera Kegemaran Profesional


BAGI penggemar fotografi, saat sudah memiliki kamera digital single lens reflex (SLR) serasa dunia sudah berada di tangan mereka. Memang terdengar berlebihan, tapi itulah kenyataannya. Kamera DSLR dianggap sebagai barang mewah, baik dari segi harga maupun dari sisi penggunanya.

Namun, itu dulu. Sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Seiring perkembangan teknologi, kamera DSLR bukan lagi barang mewah. Saat ini, sudah banyak kamera DSLR yang harganya berkisar di bawah Rp 10 juta. Selain itu, fitur pada kamera DSLR juga semakin memudahkan para penggunanya. Jadi, bukan cuma pehobi fotografi atau fotografer profesional yang menenteng kamera DSLR.

Mencuatnya pamor kamera DSLR, menurut Sandy Chandra, Manajer Pemasaran Olympus Indonesia terutama disebabkan karena harga kamera DSLR yang kian murah. Dampaknya tentu saja merembet ke berbagai faktor, termasuk dari segmen pengguna kamera DSLR sendiri. “Banyak penggemar fotografi yang beralih dari kamera prosumer ke kamera DSLR,” ujar Sandy.

Memang, jika dilihat turunnya harga kamera DSLR, khususnya yang bermain di segmen entry level, membuat harga kamera DSLR dengan kamera saku digital semi pro semakin tipis saja. Konsumen pun dihadapkan pilihan, harga beda tipis namun teknologi lebih canggih.

Meskipun pamornya sedang mencuat, Rusdy Latif, Direktur Alta Nikindo, distributor Nikon, justru melihat pasar kamera DSLR lebih sempit ketimbang kamera saku. “Kamera DSLR hanya diminati profesional fotografer, wartawan foto, foto studio, penggemar dan mahasiswa yang mempunyai jurusan yang terkait fotografi, sedangkan kamera saku penggunanya bisa semua,” ucap Rusdy.

Pasarnya hanya 25%

Pasar DSLR sendiri, menurut Sintra Wong, Asisten Manajer Pemasaran Divisi Canon untuk kamera digital dan SLR domestik PT Datascript, tahun 2007 ini mampu mencapai 25.000 unit. Konon, jumlah tersebut hanya mencapai 20% sampai 25% dari total penjualan seluruh kamera di Indonesia.

Dari total pasar tersebut, Sintra optimistis mampu meraup penjualan 15.000 unit, atau kurang lebih 60% pangsa pasar kamera DSLR. Olympus sendiri menargetkan pangsa pasar 20% tahun 2007. Selain mereka, pemain besar lainnya adalah Nikon, Sony, dan Pentax.

Tak bisa dipungkiri, meskipun pasarnya hanya 25%, vendor terbukti serius menggarap pasar kamera DSLR, khususnya pasar entry level. Lihat saja Canon yang mengeluarkan produk anyarnya EOS 40 D awal bulan ini seharga Rp 10,25 juta tanpa lensa. Selain EOS 40 D, Canon juga mengandalkan Canon EOS 400D yang dibanderol dengan harga Rp 8,5 juta per unit.

Olympus pun setali tiga uang, akhir semester pertama kemarin, Olympus langsung menggelar dua produk anyarnya, E-410 dan E-510. Olympus E-410 lebih ditujukan buat pengguna perempuan karena bodinya yang kecil dan mudah untuk dibawa, sedangkan E-510 untuk pengguna yang lebih serius. Dua produk tersebut dibanderol Rp 7,4 juta dan Rp 8,3 juta. Tak mau kalah Nikon juga menggebrak dengan D80. Bermain di kelas entry level, seri D80 merupakan kamera DSLR ekonomis Nikon pertama yang menggunakan resolusi 10 MP.

Meskipun belum seberapa besar, pasar kamera DSLR diyakini masih terus tumbuh. “Total pertumbuhan pasar DSLR tahun 2007 sekitar 25% sampai 30%,” kata Sandy menjelaskan.

Jadi, sudah siapkah Anda mengabadikan momen istimewa dengan DSLR?

dari : kontan-harian.com

Read More..

Memilih Lensa Kamera yang Tepat


Memilih Lensa Kamera yang Tepat
By Kaufik Anril H. (U/W Photography Instructor)

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lensa kamera untuk underwater photography adalah FOCAL LENGTH. Secara gamblang, focal length adalah jarak titik focus terhadap sensor kamera yang menentukan faktor pembesaran sebuah lensa. Mata manusia memiliki faktor pembesaran yang sama dengan lensa 50mm, oleh sebab itu Lensa 50mm disebut juga dengan Lensa Normal. Jika kita menggunakan lensa 50mm maka tidak terjadi pembesaran sama sekali terhadap apa yang dilihat menggunakan kamera maupun dilihat secara langsung oleh mata. Lensa lebih kecil dari 50mm tentunya akan memberikan faktor pembesaran negatif atau dengan kata lain diperkecil oleh sebab itu lensa dibawah 50mm sering disebut lensa sudut lebar / wide angle. Demikian pula lensa dengan focal length diatas 50mm disebut juga lensa Tele untuk jarak jauh karena mengalami pembesaran.

Berikut ini adalah perbandingan visual berbagai focal length (equiv 35mm):


Perlu diperhatikan meski tersedia banyak lensa dengan berbagai focal length, pada kegiatan underwater photography, lensa yang efektif untuk dipergunakan adalah lensa Macro dan Lensa Wide angle sesuai dengan minat sang Photographer.

Dikarenakan medium air yang memiliki partikel terlarut lebih banyak ketimbang diudara, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam memotret didalam air adalah Mengambil Gambar sedekat mungkin dengan Objek. Dengan mengambil gambar sedekat mungkin maka ketajaman yang dihasilkan akan maksimal. Oleh karena itu pilihlah lensa-lensa yang memungkinkan untuk mengambil gambar sedekat mungkin.

Khusus untuk kamera Digital SLR system Nikon berikut ini adalah rekomendasi lensa yang dapat saya berikan:

1. Wide Angle: Nikon 12-24mm, atau Fish Eye 10,5mm
2. Macro: Nikon AF-D 60mm Micro dan AF-D 105mm Micro

Untuk kamera Non-SLR, rata-rata memiliki focal length 28mm dan 35mm namun tentunya dapat kita modifikasi dengan penambahan lensa add-on dari 3rd party manufacturer seperti inon, sea & sea, epogue, dll.


Read More..

Memilih HOUSING Camera


Memilih HOUSING Camera

Kamera Digital saja belum cukup untuk kegiatan fotografi bawah air. Agar aman untuk digunakan didalam air, kamera memerlukan pelindung agar menjadi kedap air. Alat pelindung tersebut lazim disebut HOUSING / Rumah. Pada Housing tersebut juga terdapat tombol-tombol yang secara mekanis dihubungkan dengan tombol pada kamera. Oleh sebab itu didalam air kita dapat melakukan setting kamera seperti kita melakukan fotografi didarat. Dengan demikian maka Housing menjadi sangat essensial dalam kegiatan underwater photography. Kekuatan material serta ketelitian tinggi sangat diperlukan dalam proses produksi sebuah housing. Oleh sebab itu tidak jarang harga housing menjadi cukup mahal, bahkan ada yang harganya lebih mahal dari harga kamera itu sendiri.

Sebuah housing hanya cocok untuk satu type camera saja, Housing tidak bersifat general, artinya satu model kamera hanya compatible dengan housing peruntukannya. Contoh housing camera Canon Powershoot S80, tidak bisa digunakan untuk kamera model lainnya. Oleh sebab itu Sebelum membeli digital kamera, Pastikan bahwa Housingnya masih tersedia dipasaran untuk dibeli. Usahakan untuk membeli Kamera langsung beserta housingnya untuk mencegah tidak tersedianya housing dikemudian hari.



Khusus untuk kamera DSLR, anda pun harus memberli port tambahan sesuai dengan lensa yang anda pilih. Setiap lensa memiliki satu port yang compatible, oleh sebab itu khusus untuk kamera DSLR anda hanya dapat membawa 1 jenis lensa ke dalam air.



Kamera jenis non-DSLR, biasanya memiliki fungsi lensa yang mencakup macro maupun wide angle. Oleh sebab itu salah satu keunggulan kamera jenis ini dibawah air selain badannya ramping, anda juga dapat memotret macro dan wide angle dengan 1 unit kamera saja.



Khusus untuk Housing camera jenis prosumer, saat ini tersedia banyak sekali casing / housing buatan produsennya sendiri dengan harga yang relatif murah dibanding buatan perusahaan lain (3rd party). Namun perlu extra hati-hati jika menggunakan casing / housing buatan manufacturer kamera tersebut, karena banyak sekali kasus flooding / bocor terjadi menimpa pemilik kamera-kamera non-DSLR tersebut.



Upaya yang terbaik adalah membeli housing 3rd party seperti merk Ikelite, Sea & Sea, Subal, dll, yang memang dibuat dari bahan berkualitas tinggi serta di desain untuk pemakaian dalam aktifitas Scuba Diving.

Perhatikan pula tata cara menggunakan O-Ring dan Grease pada system housing kedap air pada manual book alat masing-masing. Yang perlu diingat adalah bahwa silicon Grease bukanlah alat utama untuk mencegah kebocoran. Kebocoran hanya bisa dicegah dengan penggunaan karet O-ring yang sesuai dengan petunjuk manualnya.

Berikut ini adalah kamera-kamera non-DSLR yang di-rekomendasikan untuk dibeli antara lain:

Merk/Type
Spesialisasi

Status

Perfomansi
Canon Power Shoot S70/S80
Wide Angle

Discontinue

7/10
Canon A630/A640
Macro

Available

7/10
Canon G7


Read More..

Memilih DIGITAL KAMERA


A. Memilih DIGITAL KAMERA
Secara umum, ada 3 jenis kamera digital yang tersedia di pasaran, semuanya bisa digunakan untuk kegiatan fotografi bawah air. Berikut ini akan kami bahas secara umum kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kamera digital.

1. Pocket Camera / Kamera Saku
Kamera type ini adalah jenis kamera yang paling sederhana, di desain untuk mereka yang awam terhadap ilmu fotografi. Hampir semua merk camera mengeluarkan kamera jenis ini, untuk merk Canon, mereka membuat jajaran IXUS untuk kamera jenis pocket. Untuk mengambil gambar, produsen kamera menetapkan prosedur yang sangat sederhana yaitu POINT and SHOOT. Kelebihan kamera ini tentunya adalah harganya termurah dibanding kamera lainnya, namun kamera jenis ini jarang yang memberikan fasilitas MANUAL SHOOT karena memang didesain untuk awam fotografer. Oleh sebab itu, jika anda berencana untuk mendalami fotografi bawah air, anda tidak disarankan untuk memilih kamera jenis ini.

2. Prosumer Camera / Kamera Semi Professional
Kamera jenis ini didesain untuk mereka yang antusias terhadap fotografi, namun belum memiliki dana yang cukup untuk membeli sistem kamera professional sekelas DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera ini mirip dengan jenis pocket, namun memiliki fungsi kamera yang setara dengan kamera DSLR. Yang membedakannya dengan kamera DSLR adalah lensanya yang tidak interchangable (diganti). Jenis kamera ini sangat cocok untuk mereka yang ingin menekuni fotografi bawah air dengan budget yang pas-pasan. Kelebihan kamera ini jelas yaitu dapat memberikan fasilitas kamera digital SLR pada sebuah harga yang relatif lebih murah. Dengan memahami keterbatasan kamera, tentunya anda dapat membuat foto-foto yang dahsyat dengan kamera jenis ini. Kami sangat menyarankan anda untuk memilih tipe ini sebagai investasi awal hoby fotografi bawah air anda. Umumnya hanya dengan mengeluarkan dana sebesar 5-6 juta rupiah, anda sudah bisa memiliki kamera jenis ini lengkap dengan housingnya. Perhatikan bahwa anda harus jeli dalam memilih spesifikasi lensa kamera jenis prosumer. Jika anda menyukai fotografi Macro, pilihlah kamera dengan lensa yang memiliki focal length 35mm (equivalent 35mm), jika anda menyukai wide angle photography, piliihlah kamera yang memiliki focal length setara 28mm pada kamera 35mm.


3. Digital Single Lens Reflex (DSLR) Professional Camera
Kamera ini adalah type professional, didesain untuk mereka para professional fotografer yang sudah mengerti betul aspek aspek ilmu fotografi. Perlu dicatat bahwa secanggih-canggihnya kamera jika tidak ditunjang oleh kehandalan fotografer, maka hasilnya nyaris nol besar. Falsafah "The Man Behind The Gun" sangat berpengaruh terhadap hasil foto. Kamera jenis ini cocok untuk mereka yang antusias terhadap fotografi, serta memiliki dana yang cukup berhubung jenis kamera ini cukup mahal.




Read More..

Tompi - My Happy Life (2008)


1. Menghujam Jantungku
2. L-O-V-E
3. Happy Life [Ft Daka] [Missing Track]
4. Sedari Dulu
5. If It’s True
6. Love Letter (Ft Sierra)
7. Just To Be With You (Ft Yudhistira) [Missing Track]
8. No Matter What You Do
9. Funk This Time

Download

Pass : http://www.misshacker.com

Read More..

Usher - Here I Stand (2008)


01. Intro
02. Love In This Club
03. This Ain’t Sex
04. Trading Places
05. Moving Mountains
06. What’s Your Name featuring will.i.am
07. Prayer For Your Interlude
08. Something Special
09. Love You Gently
10. Best Thing featuring Jay Z
11. Before I Met You
12. His Mistakes
13. Appetite
14. What’s A Man To Do
15. Lifetime
16. Love In This Club Part II featuring Beyonce and Lil Wayne
17. Here I Stand
18. Will Work For Love (Hidden Track)

Download
http://www.misshacker.com

Read More..

Usher - Here I Stand (2008)


01. Intro
02. Love In This Club
03. This Ain’t Sex
04. Trading Places
05. Moving Mountains
06. What’s Your Name featuring will.i.am
07. Prayer For Your Interlude
08. Something Special
09. Love You Gently
10. Best Thing featuring Jay Z
11. Before I Met You
12. His Mistakes
13. Appetite
14. What’s A Man To Do
15. Lifetime
16. Love In This Club Part II featuring Beyonce and Lil Wayne
17. Here I Stand
18. Will Work For Love (Hidden Track)


Download
http://www.misshacker.com

Read More..