Custom Search

6/15/2008

Pentax Optio W60, digital camera tahan air



Digital camera pocket bisa dibawa menyelam sampai 4 meter

Pentax Optio W60 adalah digital camera jenis compact. Memiliki sensor 10 Mpix, 5x zoom optik, 28mm lensa dan ISO 6400. Pentax Optio W60 memilik fitur merekam video resolusi HD 720p.

Harga $329.95

Read More..

Canon EOS 1000D (Rebel XS)




Setelah ditunggu sekian lama oleh para penggemar Canon maupun fotografi pada umumnya, akhirnya Canon meluncurkan EOS 1000D atau Rebel XS. Ditunggu sekian lama, karena sebelumnya Canon tidak memiliki jajaran kamera SLR digital kelas pemula dengan kisaran harga di bawah 6 juta rupiah. Bersamaan dengannya, hadir pula Canon Speedlite 430EX II yang merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya.
Setelah ditunggu sekian lama oleh para penggemar Canon maupun fotografi pada umumnya, akhirnya Canon meluncurkan EOS 1000D atau Rebel XS. Ditunggu sekian lama, karena sebelumnya Canon tidak memiliki jajaran kamera SLR digital kelas pemula dengan kisaran harga di bawah 6 juta rupiah. Bersamaan dengannya, hadir pula Canon Speedlite 430EX II yang merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya.

Canon EOS 1000D dilengkapi dengan sensor CMOS APS-C beresolusi 10.1 megapixel generasi terbaru, titik fokus sebanyak 7 lokasi, layar LCD 2.5 inci, pilihan format gambar RAW, ISO 100 - ISO 1600, dan fasilitas live view dengan kemampuan autofokus deteksi fasa. Selebihnya, EOS 1000D tetap mewarisi beberapa fasilitas terbaru dari EOS 450D, diantaranya prosesor DIGIC III, sistem anti-debu pada sensor, kecepatan bidikan 3 gambar per detik, penggunaan jenis kartu memori SDHC, dan paket pembelian yang telah dilengkapi lensa EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS beserta perangkat lunak Canon yang lengkap.

Read More..

Tips Fotografi




Selalu Bawa Kamera
Alasan utama mengapa Anda melewatkan momen yang bagus untuk difoto adalah karena Anda tidak membawa kamera. Jadikanlah suatu kebiasaan untuk selalu membawa kamera kemanapun Anda bepergian karena Anda tidak tahu momen-momen atau pemandangan-pemandangan apa yang akan Anda temui nanti. Belilah tas atau tempat untuk kamera Anda karena hal tersebut dapat memudahkan Anda membawa kamera, selain itu juga dapat melindungi kamera Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti goresan maupun benturan dengan benda lain. Tas atau tempat kamera yang memiliki busa dan memiliki lapisan luar yang cukup keras adalah pilihan yang cerdas untuk hal ini.

Foto Lebih Banyak Lagi
Jika Anda berfikir bahwa Anda telah cukup banyak mengambil foto, tidak demikian adanya, terutama jika Anda adalah pemilik kamera dijital. Hasil foto kamera dijital disimpan dalam format dijital (berkas), jadi tidak ada kerugian bagi Anda untuk mengambil foto lebih banyak. Memang foto tersebut akan menghabiskan sejumlah space pada kartu memori Anda, namun nantinya Anda dapat dengan mudah menghapusnya jika Anda tidak puas dengan hasil foto tersebut. Mengapa Anda mengambil sebuah foto jika Anda bisa mengambil banyak foto? Tidak usah ragu, karena mungkin tempat di mana Anda mengambil foto tersebut tidak akan Anda kunjungi lagi. Foto sebebas-bebasnya, karena pemandangan/adegan sehari-hari yang membosankan dapat saja menjadi bersejarah beberapa tahun kemudian.

Percaya pada Mata Anda
Mempelajari aturan-aturan composition adalah hal yang baik, namun aturan-aturan tersebut kadangkala tidak berlaku dan ada kalanya Anda harus mempercayai mata Anda. Ketika kita akan memfoto sebuah objek, gerakkan atau pindahkan kamera dan jelajahi pemandangan sekitarnya. Ketika Anda menemukan sudut potret yang menurut Anda bagus, fotolah dengan segera.

Latih Mata Anda
Lihat dan perhatikan dengan seksama foto yang Anda ambil. Cobalah untuk menemukan kekurangan-kekurangan dan kritiklah hasil foto tersebut. Apakah foto tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan pada saat kita memfoto? Apakah Anda suka composition-nya? Aktivitas peninjauan kembali hasil foto oleh Anda sendiri sangat esensial dalam meningkatkan indra fotografi Anda.

Kenali Kamera Anda
Anda tidak perlu menghafal setiap fitur pada kamera Anda sesegera mungkin. Akan lebih mudah mengingat fitur-fitur Anda dengan perlahan-lahan mencoba fitur-fitur kamera Anda satu-persatu melalui aktivitas fotografi sehari-hari. Analoginya seperti saat kita belajar mengganti persneling saat mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadikan kemampuan mengutak-atik fitur kamera menjadi kebiasaan Anda. Dengan demikian Anda tahu dengan baik fitur-fitur apa yang mesti dipakai pada saat memfoto suatu objek atau pemandangan.

Selalu Bekerja pada Berkas Salinan
Hal ini berlaku untuk era baru fotografi yaitu kamera dijital. Perlu Anda ingat bahwa sebelum Anda membuat foto salinan maka foto yang Anda punya adalah foto satu-satunya yang masih asli. Biasakanlah membuat salinan atas berkas foto yang akan Anda utak-atik. Beberapa perangkat pengolahan/pengorganisasi gambar dijital biasanya menyertakan fitur ini.

Sumber : http://radenferdy.wordpress.com/2007/01/04/tips-fotografi/

Read More..

6/11/2008

Canon Digital Ixus 90




Image Sensor (CCD)
Camera Effective Pixels Approx 10.0 Million pixels, 1/2.3-inch type
Lens
Focal Length
(35 mm film equivalent) 3x zoom: 35(W)-105(T) mm
Focusing Range
Normal
30cm (12in.) – infinity
Macro
3 - 50cm (W), 30 – 50cm (T) (1.2in. – 1.6ft. (W), 12in. – 1.6ft. (T))
Digital Macro
3 – 10cm (1.2in. – 3.9ft.) (W)
Image Stabilizer (IS) system Lens-shift type
Imaging processor DIGIC III
LCD Monitor
Type 3.0-inch type, color LCD with wide viewing angle
(Effective dots: Approx 230,000 pixels)
Features Brightness adjustment (15 levels, Quick-bright LCD)
Focus AF (Face Detect*¹*²/AiAF (9-points), center*³)
*¹AF frame can be moved and fixed to specified face
*² If no face is detected, AiAF (9-points) are used.
*³ Normal or small sizes can be selected.
Metering System Evaluative*¹, Center-weighted average, Spot*²
*¹ Facial brightness is also evaluated in Face Detect AF.
*² Fixed to center
ISO Speed
(Standard Output Sensitivity, Recommended Exposure Index) Auto, High ISO Auto,
ISO 80/100/200/400/800/1600
White Balance Auto*, Daylight, Cloudy, Tungsten, Fluorescent, Fluorescent H, Custom
* The colors of faces are evaluated in Face Detect AF
Shutter
Type Mechanical shutter and electronic shutter
Speed 1/60 – 1/1500 sec.
15 – 1/1500 sec. (Shutter speed range throughout all shooting modes)
Aperture
Type Circular type
f/number f/2.8 – f/8.0 (W), f/4.9 – f/14 (T)
Flash
Range 30cm – 3.5m (W), 30cm – 2.0m (T)
(12in. – 11ft. (W), 12in. – 6.6ft. (T))
Shooting Specifications
Shooting Modes Auto, Camera M (Manual),Digital Marco, Color Accent, Color Swap, SCN*, Movie
* Portrait, Night Snapshot, Kids & Pets, Indoor, Sunset, Foliage, Snow, Beach, Fireworks, Aquarium, Underwater, ISO3200
Digital Zoom Still images/Movies: Approx. 4.0x (up to approx. 12x in combination with the optical zoom), Safety Zoom, Digital Tele-converter
Main Features Auto red-eye correction, AF-Point Zoom
Continuous Shooting Approx. 1.4 shots/sec.
Number of Images Shot (CIPA) Approx. 330 images
Recording Specifications
Recording Media SD memory card, SDHC memory card, MultiMediaCard, MMCplus card, HC MMCplus card
File Format Design rule for camera file system, DPOF (Version 1.1) compliant
Data Type
Still Images
Exif 2.2 (JPEG)
Movies
AVI type [Image data: Motion JPEG, Audio data: WAVE (monaural)]
Audio
Sound memos, Sound Recorder: WAVE (monaural)
Number of Recording Pixels
Still Images
Large: 3648 x 2736,
Medium 1: 2816 x 2112,
Medium 2: 2272 x 1704,
Medium 3: 1600 x 1200,
Small: 640 x 480,
Date stamp: 1600 x 1200,
Widescreen: 3648 x 2048
Movies
Standard, Color Accent, Color Swap: 640 x 480 (30fps/30fps LP)/320 x 240 (30fps)
Compact: 160 x 120 (15fps)
Time lapse: 640 x 480 (0.5/1fps*)
*Plays back at 15 fps.
Others Sound Recorder
Playback Specifications
Still Images Resize, trimming, overexposure warning, Image Inspection Tool
Direct Print
PictBridge, Canon Direct Print, Bubble Jet Direct
Display Languages 25 languages
Interface Hi-Speed USB* (Dedicated connector with integrated type of digital, audio and video: mini-B compatible), Audio/Video Output
* MTP, PTP supported
Power Source Battery Pack NB-5L
AC Adapter Kit ACK-DC30
Dimensions (excluding protrusions) 91.6 x 56.8 x 20.9 mm (3.61x 2.24 x 0.82 in.)
Weight (camera body only) Approx. 155g (5.47oz.)


Read More..

Canon Ixus 970




Image Sensor (CCD)

Camera Effective Pixels Approx 10.0 Million pixels, 1/2.3-inch type Lens
Focal Length (35 mm film equivalent) 5x zoom: 37(W)-185(T) mm Focusing Range

Normal 50cm (1.6ft.) – infinity

Macro 2 - 50cm (W) (0.79in. – 1.6ft (W))

Digital Macro 2 – 10cm (0.79in. – 3.9ft.) (W)

Image Stabilizer (IS) system Lens-shift type

Imaging processor DIGIC III

Viewfinder Real-image optical zoom viewfinder
LCD MonitorType 2.5-inch type, color LCD

(Effective dots: Approx 230,000 pixels)

Features Brightness adjustment (15 levels, Quick-bright LCD)

Focus AF (Face Detect*¹*²/AiAF (9-points), center*³)
*¹AF frame can be moved and fixed to specified face
*² If no face is detected, AiAF (9-points) are used.
*³ Normal or small sizes can be selected.

Metering System Evaluative*¹, Center-weighted average, Spot*²
*¹ Facial brightness is also evaluated in Face Detect AF.
*² Fixed to center

ISO Speed
(Standard Output Sensitivity, Recommended Exposure Index) Auto, High ISO

Auto,
ISO 80/100/200/400/800/1600
White Balance Auto*, Daylight, Cloudy, Tungsten, Fluorescent, Fluorescent H,

Custom
* The colors of faces are evaluated in Face Detect AF

Shutter
Type Mechanical shutter and electronic shutter

Speed 1/60 – 1/1600 sec.
15 – 1/1600 sec. (Shutter speed range throughout all shooting modes)

Aperture
Type Circular type
f/number f/3.2 – f/9.2 (W), f/5.7 – f/16.6 (T)

Flash
Range 30cm – 3.5m (W), 30cm – 2.0m (T)
(12in. – 11ft. (W), 12in. – 6.6ft. (T))

Shooting Specifications
Shooting Modes Auto, Camera M (Manual), Digital Marco, Color Accent, Color

Swap, Stitch Assist, SCN*, Movie
* Portrait, Night Snapshot, Kids & Pets, Indoor, Sunset, Foliage, Snow, Beach, Fireworks, Aquarium, ISO3200

Digital Zoom Still images/Movies: Approx. 4.0x (up to approx. 20x in

combination with the optical zoom), Safety Zoom, Digital Tele-converter

Main Features Auto red-eye correction, AF-Point Zoom

Continuous Shooting Approx. 1.2 shots/sec.

Number of Images Shot (CIPA) Approx. 320 images

Recording Specifications


Recording Media SD memory card, SDHC memory card, MultiMediaCard, MMCplus card, HC MMCplus card

File Format Design rule for camera file system, DPOF (Version 1.1) compliant

Data Type Still Images Exif 2.2 (JPEG)

Movies AVI type [Image data: Motion JPEG, Audio data: WAVE (monaural)]

Audio Sound memos, Sound Recorder: WAVE (monaural)

Number of Recording Pixels

Still Images Large: 3648 x 2736,

Medium 1: 2816 x2112,

Medium 2: 2272 x1704,

Medium 3: 1600 x 1200,

Small: 640 x 480,

Date stamp:1600 x 1200,

Widescreen: 3648 x 2048

Movies Standard, Color Accent, Color Swap: 640 x 480 (30fps/30fps LP)/320 x 240 (30fps)

Compact: 160 x 120 (15fps)

Others Sound Recorder

Playback Specifications

Still Images Resize, trimming, overexposure warning, Image Inspection Tool

Direct Print PictBridge, Canon Direct Print, Bubble Jet Direct

Display Languages 25 languages
Interface Hi-Speed USB* (Dedicated connector with integrated type of digital, audio and video: mini-B compatible), Audio/Video Output
* MTP, PTP supported
Power Source Battery Pack NB-5L
AC Adapter Kit ACK-DC30
Dimensions (excluding protrusions) 95.4 x 57.2 x 27.4 mm (3.76x 2.25 x 1.08 in.)
Weight (camera body only) Approx. 155g (5.47oz.)

Read More..

6/10/2008

Canon Rebel XSi, 12.1Mpix, 3 live view LCD




Canon keluarkan tipe RebelXSi, mengantikan posisi XTi dengan 10.1Mpix dan 2.5' LCD

Digital Rebel XSi mengunakan CMOS sensor baru 12.2Mpix tipe APS-C ditambah layar LCD kecil 3 inch.
9 Point autofocus, engine DIGIC III, 3.5 FPS burst.
Canon Digital Rebel XSi malah memindahkan storage dengan SD/SDHC.

Ukuran Digital Rebel XSi 5.1" x 3.9" x 2.4" dengan berat sekitar 1 pon tanpa baterai. Tipe XSi sedikit lebih besar dibanding terdahulunya XTi.

Harga body saja hanya $799, ditambah lensa menjadi $899 dengan ukuran 18-55mm.

Read More..

Canon Digital Rebel XT 8MP




Sensor CMOS yang digunakan pada Canon 350D dapat menghasilkan gambar dgn resolusi 8 Megapixels. Selain kemampuan resolusi dgn hasil gambar yang dapat mengurangi noise pada ISO yang tinggi, kamera ini juga dilengkapi dgn DIGIC II Processor yang meningkatkan kecepatan dalam berbagai hal dibanding menggunakan processor dibawahnya. Feature lain EOS 350D adalah dilengkapi juga dengan system flash E-TTL II. Waktu yang diperlukan untuk startup adalah 0.2 detik, shutter lag sekitar 120-100 mseconds.

Kamera EOS 350D dilengkapi dengan EF-S mount, dan pada saat pembelian biasanya sudah termasuk lensa kit EF-S 18-55mm yang dapat memberikan hasil yang cukup bagus untuk keperluan kita, memberikan wide yang cukup lebar. Apabila kita kurang puas dengan performa lensa kit bawaan kamera ini, maka pertimbangkan untuk membeli lensa jenis lain dengan berbagai macam pilihan dan hasil.

Canon EOS 350D, adalah kamera dengan 8 Megapixel. Dikenal juga dengan nama Canon Rebel Digital XT (di America) atau Canon EOS Kiss n Digital (di Jepang). Kamera DSLR yang didesign untuk menggantikan pendahulunya dengan fitur yang lebih lengkap dan ukuran resolusi gambar juga lebih besar.

Bentuk dan design hampir sama dengan rata-rata kamera DSLR lainnya, dan dilengkapi dengan internal flash yang bisa pop-up. Bodynya terbuat dari hard plastic. Ukuran kamera ini lebih kecil dari pendahulunya dan tentunya akan lebih ringan.


Spesifikasi :
- 8 megapixel CMOS
- Maksimum Resolusi 3456 x 2304
- LCD 1.8" (115,000 pixels)
- Digic II Processor
- Shutter 1/4000 detik sampai 30 detik +bulb
- Timer 10 detik
- Media Compact Flash (type I dan type II)
- Auto Focus dan Manual Focus
- Evaluative 35-zone, Partial 9% at center, Center-weighted average
- 7 point TTL
- Playback image zoom 10x
- Remote Control : E3 connector, InfraRed
- Hotshoe
- Build in Flash (Pop-up)
- Plug-and-play USB interface
- Video Out (NTSC or PAL)
- Lithium-Ion NB-2LH rechargeable battery
- Supports Exif 2.2
- USB 2.0
- Low-light focus assist illuminator by flash
- Ukuran : 5.0 x 3.7 x 2.5 in.
- Berat : 540 g (dgn battery)

Untuk autofocus pada EOS 350D, menggunakan 7 titik autofocus sehingga kamera ini dapat menganalisa object yang akan difoto diberbagai tempat walaupun tidak tepat berada ditenggah. Kamera ini juga menyediakan fasilitas-fasilitas lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan disesuaikan dengan keadaan, perkembangan DIGIC II Processor juga membuat autofocus dapat bekerja lebih cepat.

Untuk media menyimpanan yang support CompactFlash Type II dengan kemampuan FAT-16 dan FAT-32 membuat kita tidak was-was untuk mengambil dan menyimpan banyak gambar sebelum ditransfer ke komputer. Dengan kemampuan CF II yang sudah diatas 2GB dengan tenang kita bisa mengabil lebih dari ratusan gambar dalam mode JPG. Untuk uncompress, Canon 350D support menyimpan dalam format RAW yang membuat gambar semakin mudah dalam editing/manipulasi dengan software komputer, namun konsekuensinya karena tidak dicompress maka ukuran gambar menjadi besar dan waktu penyimpanan menjadi lebih lama dibanding format JPG. Kamera ini sudah support USB 2, sehingga transfer data ke komputer dari kamera bisa lebih cepa

Read More..

6/07/2008

Rebel 300D



Canon Digital Rebel 300D adalah kamera jenis SLR dengan resolusi 6.3 MP yang menggunakan DIGIC processor yang memberikan keindahan dalam pengambilan gambar.

Bentuk kamera ini mempunyai 2 versi warna, silver dan hitam, yang menarik adalah Canon 300D bisa compatible terhadap banyak jenis lensa jenis EF termasuk jenis lensa terbaru EF-S


Spesifikasi :
- Resolusi Maksimum 3072 x 2048
- ISO = 100, 200, 400, 800, 1600
- Jenis sensor = CMOS
- Shutter 1/4000 detik sampai 30 detik +bulb
- Timer 10 detik
- Media Compact Flash (type I dan type II)
- Auto Focus dan Manual Focus
- LCD 1,8" (118,000 Pixels)
- Playback image zoom 10x
- Remote Control : E3 connector, InfraRed
- Hotshoe
- Build in Flash (Pop-up)
- Plug-and-play USB interface
- Video Out (NTSC or PAL)
- Battery Canon 1100mAh Li-Ion + Charger
- Supports Exif 2.2
- Low-light focus assist illuminator by flash
- Ukuran : 5.6 x 3.9 x 2.8 in.
- Berat : 645 g


More Information :
Kamera Canon Digital Rabel 300D bodynya terbuat dari plastik yang kokoh, ini juga menyebabkan berat kamera ini menjadi sedikit lebih ringan daripada kamera SLR sebelumnya yang bodynya terbuat dari metal.

Seperti kamera SLR, fungsi manual di kamera ini cukup lengkap, sehingga untuk kalangan profesional yang sudah tidak asing menggunakan fungsi SLR akan dengan mudah mengoperasikannya untuk mendapatkan hasil gambar yang indah. Namun, kamera ini juga menyediakan fungsi auto yang memudahkan para pengguna pemula yang serius dapat dengan mudah menyesuaikan diri untuk menggunakannya.

Untuk media menyimpanan yang support CompactFlash Type II dengan kemampuan FAT-16 dan FAT-32 membuat kita tidak was-was untuk mengambil dan menyimpan banyak gambar sebelum ditransfer ke komputer. Dengan kemampuan CF II yang sudah diatas 2GB dengan tenang kita bisa mengabil lebih dari ratusan gambar dalam mode JPG. Untuk uncompress, Canon 300D support menyimpan dalam format RAW yang membuat gambar semakin mudah dalam editing/manipulasi dengan software komputer, namun konsekuensinya karena tidak dicompress maka ukuran gambar menjadi besar dan waktu penyimpanan menjadi lebih lama dibanding format JPG.

Salah satu kelebihan kamera SLR dibanding jenis prosumer adalah shutter lag yang sangat cepat (kira-kira 1/10 detik) bisa didapatkan di Canon 300D ini. Waktu yang diperlukan dari pertama kali menghidupkan sampai kamera siap untuk capture gambar sekitar 3 sampai 4 detik. Sedangkan untuk proses dari satu capture ke capture selanjutnya sangat cepat.

Dengan battery Canon BP-511 Li-ion battery pack, kamera ini bisa bertahan cukup lama. Dalam keadaan ideal dan konsisi battery fully charge, Canon 300D bisa mengambil antara 400 sampai 600 gambar, tapi ini juga relatif seberapa banyak kita menggunakan flash dan lamanya review melalui LCD sangat mempengaruhi kemampuan battery. Seperti biasa, sebaiknya kita menyiapkan battery cadangan untuk menhindari kejadian yang tidak di inginkan.

Read More..

Olympus FE-300


Sistem otomatis pada Olympus FE-300 yang menyediakan scene hingga 12 buah menegaskan bahwa kamera ini ditujukan bagi pengguna yang ingin praktis. Meskipun demikian, sistem fokus pada Olympus FE-300 tetap dibuat responsif termasuk ketika kami gunakan untuk memotret di dalam ruangan. Oh ya, bidikan jarak jauh dari balik jendela juga tetap menghasilkan rekaman yang tajam berkat mode unik bernama Behind The Glass. Scene yang sama juga memberi hasil bagus untuk memotret benda di balik etalase serta ikan di dalam akuarium.



Kami juga selalu menggunakan fungsi pengatur kepekaan sensor cahaya karena dimungkinkan pada semua setelan pemotretan otomatis, kecuali pada modus pemotretan Auto. Hal ini kami lakukan agar kamera tidak mengarahkan ke setelan ASA/ISO 3200 atau 6400 karena ukuran bingkai foto akan diperkecil menjadi 640x320 pixel secara otomatis. Setiap kali memotret, kami juga memanfaatkan fasilitas jendela prapandang pembanding kompensasi cahaya. Pengguna dapat memilih intensitas kompensasi cahaya, baru kemudian menerapkannya untuk memotret objek.



Olympus FE-300 menyertakan pula modus pemotretan otomatis untuk keperluan khusus. Kami mencatat, modus Document cukup bagus saat digunakan untuk memotret media cetak. Anggap saja fasilitas ini dapat berfungsi sebagai scanner darurat. Kamera ini juga tidak menutup kemungkinan belajar memotret still life bagi penggunanya melalui setelan pemotretan otomatis. Hasil uji coba mode otomatis Cuisine untuk memotret buah-buahan, makanan, sayuran memberikan warna yang cenderung menjadi lebih matang (vivid).



Untuk memaksimalkan hasil rekam foto pada setelan pemotretan otomatis Document dan Cuisine, kami mengombinasikan dengan fasilitas makro dan penangguh waktu rekam (time delay). Fasilitas makro memberikan fokus akurat untuk pemotretan jarak sangat dekat, sementara penangguh waktu menghindarkan foto menjadi tidak fokus akibat goncangan kamera saat jari menekan tombol pelepas rana.



***

Secara keseluruhan, Olympus FE-300 menyajikan hasil rekam foto yang cukup baik untuk foto sehari-hari. Keberadaan 12 scene untuk berbagai skenario pemotretan juga memudahkan pengguna pemula untuk mendapatkan hasil jepretan terbaik. Namun minimnya fasilitas manual memang menunjukkan segmentasi kamera ini yang menyasar segmen pemula. (Vincent Bayu Tapa Brata)



Plus : Mudah dan ringkas; Fasilitas prapandang kompensasi cahaya; Setelan ISO/ASA 50 untuk noise minimal.

Minus : Layar LCD tak bisa mati untuk menghemat konsumsi daya listrik; zoom optis tak aktif pada rekam video; navigasi manual minim.

Read More..

Sony Alpha A700



Setelah menggunakan sensor cahaya jenis CCD pada seri sebelumnya (Sony Alpha A100 serta A200), kini Sony menggunakan CMOS beresolusi 12,24 megapixel pada Sony Alpha A700. Sensor cahaya ini dilengkapi dengan mekanisme image stabilizer sehingga terasa menolong saat pengguna memotret dengan kecepatan rana rendah atau saat menggunakan lensa panjang. Untuk menjaga umur sensor cahaya, terdapat mekanisme anti debu yang dapat membersihkan sensor cahaya.



Rangka kamera begitu kokoh karena terbuat dari bahan aluminium dan dibalut dengan magnesium alloy. Tak kalah protektifnya, tombol-tombol pada kamera dilengkapi dengan sekat dari bahan karet yang melindungi dari uap air, embun maupun udara basah.



Ada hal yang menjadi ganjalan, yaitu tentang kompatibilitas dudukan lensa, mengingat Sony merupakan pendatang baru dalam kancah kamera SLR. Namun ternyata, body Sony Alpha A700 dapat dipasangi lensa dengan mounting Minolta tipe A.



Saat menguji Sony Alpha A700, kami mendapatkan karakter rekaman foto yang memiliki kontras relatif tinggi, namun tetap dapat mempertahankan detail/tekstur di bagian terang (highlight). Rekaman detail yang paling bagus kami dapatkan pada setelan kontras relatif rendah, yang dikombinasikan dengan ISO/ASA rendah serta format file foto Raw. Pengguna disuguhi keleluasaan dalam mengatur tingkat kontras maupun saturasi (tingkat kejenuhan dan kematangan) warna.



Ukuran sensor cahaya CMOS yang terbilang cukup besar “berbicara” saat kami mencoba merekam foto dalam kondisi cahaya temaram dan tanpa lampu kilat. Pada ISO 1600, hasil rekaman menunjukkan kualitas yang masih prima.



Perbedaan kualitas rekaman detail cukup signifikan antara rekaman dengan format file JPEG dan format file Raw. Ketajaman, tekstur atau detail terekam secara istimewa pada file Raw, sebaliknya cukup banyak hilang pada format file foto JPEG.



Di bawah penerangan cahaya matahari yang cerah, Sony Alpha A700 memberikan warna yang natural, dengan penonjolan saturasi pada biru dan merah. Sementara itu, di bawah penerangan lampu, tanpa lampu kilat, serta setelan white balance auto, rekaman foto cenderung bernuansa hangat (kemerahan). Menariknya, setiap tingkat kompensasi cahaya akan memberikan penekanan suhu warna yang berbeda.



Kami memilih menggunakan profil warna Adobe RGB karena hasil konversi file Raw ternyata paling baik diperoleh menggunakan perangkat lunak Adobe Camera Raw. Selain Adobe Camera Raw, program konversi file RAW yang disertakan adalah Sony Image Data Converter SR versi 2.



Walaupun kamera ini menyediakan lampu kilat built-in di atas rumah prisma penta, serta selorok (hotshoe) lampu kilat tambahan, namun jenisnya bukanlah universal, sehingga tidak kompatibel dengan lampu kilat merk mandiri dari pihak ketiga. Hal ini tentu mengurangi fleksibilitas.



***

Sony Alpha A700 cukup memenuhi kebutuhan fotografer serius dan profesional yang membutuhkan kualitas rekaman detail serta warna. Sesuai juga untuk studio foto maupun fotografer alam.



Plus : Rekaman warna dan detail (tekstur) pada semua jangkauan tonal; dukungan sistem image stabilizer.

Minus: Selorok lampu kilat tidak universal.


Spesifikasi: Sony Alpha A700

Ukuran & Resolusi (piksel)


* 23.5 x 15.6 mm.
* 13,05 mega piksel (total).
* 12,24 mega piksel (efektif).

Resolusi foto (min/max)


2128 x 1424 / 4288 x 2856 (RAW) piksel

Resolusi video (min/max)


-

Media rekam


• Compact Flash tipe I/II
• Memory Stick Duo / Pro Duo

Format file (foto/video/audio)


• Raw
• Compressed Raw
• Raw + JPEG
• JPEG

ISO/ASA


100-6400

Zoom


-

Kecepatan shutter/rana (1/detik)


30 detik-1/8000 detik, Bulb.

Jarak fokus terdekat


-

Viewfinder


Ada

Diagonal LCD


3.0 inchi, 920.000 piksel, dilengkapi dengan anti-reflective coating.

Koneksi


· HDMI output.

· Composite audio/video output/

· USB

· Remote control

Tipe baterai


Li-ion rechargeable,1650 mAh

Charger baterai


Ada

Dimensi


141,7 x 104,8 x 79,7 mm

Bobot


· 690 gram (tanpa baterai).

· 768 gram (dengan baterai)

Garansi


1 tahun

Situs web


www.sony.co.id

Kisaran harga


Rp.16.099.000 (body only)

Kontak


TYA Indonesia. Telp.(021)7247411.

Read More..

Kodak EasyShare Z812 IS



Kamera ini mampu merekam video dalam format High Defenition.

Kamera semi pro yang menawarkan ragam bidik manual cukup lengkap dan kemampuan rekam video High Defenition yang lebih halus.
---
< memori>
Slot untuk kartu memori diberikan penutup yang terpisah dengan penutup batere, memudahkan pengguna membuka-tutup bagian ini tanpa mengganggu batere.

< perfect>
Fungsi Perfect Touch pada kamera berguna untuk memperbaiki foto yang kualitasnya kurang baik secara cepat.

< panorama>
Dari 3 frame yang sejajar dihasilkan foto panorama. Bagus sekali cara Kodak menggabungkan foto-foto tersebut sehingga nyaris tak terlihat sambungan antar fotonya.

---

Kalau sebelumnya kami pernah menyajikan Kodak EasyShare Z712 IS, maka di seri Z812 IS ini memiliki muatan spesifikasi yang masih mirip, seperti panel setting manual, zoom optis yang tinggi (12X), feature IS (image stabilizer) untuk mencegah blur, hingga pilihan ISO/ASA yang tinggi (64-3200). Namun pada seri Z812 IS ini kemampuan videonya sudah ditingkatkan setara HD (High Definition).


Kehadiran EasyShare Z812 IS meramaikan jajaran kamera berkarakter zoom optis yang tinggi seperti Canon S5 IS, Panasonic FZ18, Sony H9, Fuji S8000fd, dan Olympus SP-550UZ. Zoom optis hingga 12X memang amat bermanfaat untuk memotret obyek yang jauh dengan lebih nyaman, namun hal ini juga beresiko menghasilkan foto yang “goyang”. Karena itulah feature IS mengambil peran penting di sini. Sebagai kamera

kompak semi pro, Z812 IS menawarkan banyak kebisaan mulai dari penggunaan serba otomatis hingga pengaturan manual layaknya kamera SLR. Meski begitu, harga jual Kodak termasuk miring dibandingkan kompetitornya.

Banyak kemiripan Z812 IS ini dengan seri Z712 IS terdahulu, mulai dari fisik (dan rangkaian tombolnya) hingga fungsi yang tersedia. Yang berbeda, pada Z812 IS tersedia mode bidik ekstra Panorama pada tombol dial pilihan bidik. Dengan pilihan ini, Anda dapat menciptakan foto panorama dengan jangkauan pandang yang lebar yang tercipta dari 3 frame bidikan. Hebatnya, proses penyambungan antar frame ini sangat pintar sehingga hasil fotonya tampak sempurna, nyaris tak terlihat celah sambungan antara ketiga frame tersebut.

Z812 IS juga punya kelebihan menarik lainnya lewat tawaran merekam movie dalam format HD. Selain video format VGA (640x480 pixel), dapat pula dibuat video HD beresolusi 1280x720 pixel berformat MOV. Video jenis ini jelas lebih halus dan cocok untuk dokumentasi setara kualitas DVD. Harap diingat, rekaman HDTV macam ini amat memboroskan memori. Oh ya, kamera juga tergolong boros daya kalau hanya memakai batere alkalin, sebaiknya gunakan batere CRV3 yang disertakan. Lucunya, kamera tak mau menerima batere NiMH yang biasanya lebih mudah diperoleh.

***

Secara keseluruhan, sangat menarik menggunakan Kodak Z812 IS untuk beragam pemotretan. Selain karena tersedia pilihan manual yang kreatif, terdapat pula modus otomatis yang tersedia termasuk juga pilihan skema foto terprogram. Prinsip dan kualitas kerjanya secara keseluruhan masih mirip dengan Z712 IS yang pernah kami bahas di edisi November 2007 lalu. Kelebihan kamera terdapat pada fungsi foto panorama dan kemampuan rekam video berkualitas HDTV yang hasilnya lebih nyaman dilihat di TV.


PLUS:
Kaya setting manual; Skema foto (scene); zoom optis besar; penstabil foto; movie HD; fungsi undelete.
MINUS:
Kontrol agak kompleks; tak menerima batere NiMH.

Skor Penilaian
Kinerja : 4
Fasilitas : 4,5
Penggunaan : 4
Harga : 3,5
Skor Total : 4,05
SPESIFIKASI:

KODAK EASYSHARE Z812 IS
Resolusi pixel

8,1 megapixel CCD
Resolusi foto (min/max)

1280x960 / 3264x2448 pixel
Resolusi video (min/max)

320x240 / 1280x720 pixel @ 30fps
Media perekam

Internal 32MB dan SD/MMC
Format file (gambar/video/audio)

JPG/MOV
Ukuran lensa ekivalen-5mm

36-432mm
Seting aperture

f/3,6-8
Ekivalen ISO

64 – 3200
Zoom

12x optical dan 4,2x digital
Kecepatan shutter (detik)

16 - 1/1000
Fokus terdekat terbaik (makro)

12cm
Viewfinder

Ada (elektrik)
Diagonal LCD

2,5 inci
Koneksi komputer USB

USB
Tipe batere/isi ulang

Lithium CR-V3 atau 2 batere Alkaline tipe AA / Ya
Batere charger

Tidak Ada
Dimensi (plt)

10,8 x7,4x7,6 cm
Bobot (gram)

300 (dengan batere)
Garansi

1 tahun
Situs Web

www.kodak.com
Harga kisaran*

Rp 3.667.000 (bonus SD 1GB + softcase)
*Macindo Swadesi, (021) 549-4049


Read More..

6/06/2008

Sony D-SLR Alpha 350 dan Alpha 300 :




Sony Indonesia menawarkan lebih banyak kamera Digital Single-lens Reflex (D-SLR) kepada konsumen dengan meluncurkan seri Alpha 350 dan Alpha 300. Alpha 350 memiliki sensor gambar CCD beresolusi 14.2 megapixel yang merupakan resolusi terbesar di antara kamera sekelasnya, sementara Alpha 300 memiliki sensor gambar CCD 10.2-megapixel.

Untuk pertama kalinya di seri ?, kedua kamera dilengkapi dengan teknologi Quick Auto Focus (AF) Live View dan layar LCD 2,7 inci dengan sudut pandang yang dapat diubah-ubah agar para fotografer dapat dengan mudah melihat kembali gambar-gambar yang telah mereka ambil. Pengambilan gambar (shooting) yang sangat responsif, serta kenyamanan dan kebebasan untuk menata gambar juga turut disertakan untuk memudahkan penggunaan.

Terdapat juga fitur-fitur lain seperti mesin proses gambar BIONZ. Dengan menggabungkan versi terbaru BIONZ Image Processing Engine dari Sony yang mengoptimalkan performa dan potensi sensor CCD, kedua model kamera DSLR ini dapat menghasilkan gambar yang kaya warna, sangat jelas dan cemerlang.

Dilengkapi juga oleh sistem penstabilan gambar Super SteadyShot, D-Range Optimizer, sensitifitas tinggi hingga ISO 3200, sistem perlindungan terhadap debu (anti-dust), dan baterai long-life hingga 730 kali pengambilan gambar sekali charge (jika menggunakan viewfinder). Alpha 350 dan Alpha 300 siap membawa fotografi ke tingkat lanjutan dengan fitur-fitur SLR dan inovasi-inovasi digital imaging yang canggih dari Sony.

Bukan saja baik dalam segi produk, Sony juga telah memastikan bahwa semua produk mereka diproduksi sesuai dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Tutup body pada Alpha 350 dan Alpha 300 menggunakan bahan renewable polyamide 11, sejenis plastik berbahan dasar sayuran yang berasal dari minyak nabati. Meningkatkan penggunaan plastik berbahan dasar sayuran dapat mengurangi emisi gas buang dan juga untuk lebih menghemat penggunaan sumber daya minyak tanah.

Kamera D-SLR Alpha 350 dan Alpha 300 tersedia di Indonesia mulai awal bulan Mei 2008.


Read More..

Nikon D80



Ini merupakan kamera Nikon digital SLR dengan lensa yang dapat diganti, pengoperasian otomatis dan desain fitur mutakhir untuk memuaskan setiap fotografer dalam menciptakan foto indah dan mengabadikan momen spesial.

D80 dengan 10,2 efektif megapixel sensor gambar CCD format DX, membawa level baru resolusi tinggi dan detil yang tajam di kelasnya, juga memberikan banyak kebebasan untuk kreativitas mengkrop dan mencetak besar yang mengesankan. Sensor Nikon format DX dan desain dudukan bayonet lensa dari Nikon F memastikan kompatibalitas yang menyeluruh dengan bermacam-macam lensa AF Nikkor dan lensa DX Nikkor yang dirancang eksklusif untuk kamera SLR Nikon.

Salah satu pengembangan kunci tingkat lanjut pada D80 adalah pemroses gambar resolusi tinggi Nikon. Keuntungan yang didapat dari kamera profesional DSLR Nikon termasuk warna yang independen sebelum terkondisikan dan presisi yang tinggi 12 bit algoritma pemroses gambar digital, dengan kombinasi untuk menghasilkan gambar natural, bermanfaat untuk warna tetap dan memproduksi tonal warna. Juga dedikasi terbaru performa tinggi kehebatan chip pengolah pada seluruh level, dan baterai yang hemat daya memastikan gambar akan lebih banyak pada sekali pengisian.

Nikon's exclusive 3D Color Matrix Metering II memastikan keakuratan pengendali eksposur otomatis, pada berbagai kondisi pencahayaan, evaluasi perbandingan pengukur rata-rata pada setiap kondisi input dari sistem frame lebar 420-pixel sensor yang secara otomatis disesuaikan dengan database onboard lebih dari 30.000 scene fotografi untuk mengkalkulasi nilai ekspose akhir. Juga terdapat variabel center-weighted metering dan Spot metering, Sebagai kompensasi eksposur dan eksposure otomatis, dilengkapi pula bantuan lengkap di bagian kontrol membuat D80 berpeforma tinggi sangat ideal untuk penggemar fotografi.

Kamera ini dilengkapi Auto White Balance (AWB) tingkat lanjut yang menciptakan warna alami dengan penyesuaian pada setiap nuansa, dengan mencocokkan WB pada sumber cahaya. Bagi mereka yang menginginkan pengaturan secara manual terdapat enam pilihan yakni Incandescent, Fluorescent, Direct Sunlight, Flash, Cloudy, dan Shade. Selain itu pilihan "Preset" menggunakan abu-bu atau putih sebagai referensi.

Kamera ini juga bisa memastikan secara konsisten, cepat dan tepat mengunci fokus diberbagai kondisi D80 dengan sistem 11-area AF. Pengadopsian versi baru Module sensor AF Nikon advance Multi-CAM 1000 ini merupakan 11 area AF tambahan pilihan baru pemfokus efektif yang akan menyenangkan untuk mendapatkan target tujuan. Sebagai contoh sistem dapat digunakan di setiap 11 area fokus, sensor tengah dapat juga dipindah kepengoperasian frame lebar untuk jangkauan yang lebih lebar.

Mode baru Area AF mengukur kesemua 11 area focus, subjek utama dan mengaktifkan hanya area tersebut. Dengan mode ini, kamera siap menjepret saat momen khusus. D80 hanya membutuhkan 0,18 detik untuk aktif dan jeda waktu shutter 80 milisecond cepat saat ambil gambar 11 area auto fokus dengan pembantu AF. Proses gambar singkat dan disimpan dengan cepat pada kartu SD memori. Begitu pula untuk lihat gambar dapat dengan cepat. Continuous shooting dengan kecepatan tiga frame per detik dapat menyimpan 100 file JPEG (ukuran FINE medium atau smaller).


Besar

Berpeforma dan beresolusi tinggi dalam bodi yang ramping dan lebih kompak, secara keseluruhan, D80 dimaksimalkan untuk kemudahan mengoperasian. D80 memiliki jendela bidik yang terang dan besar dengan perbesaran 0,94 kali untuk memastikan komposisi yang baik dan pandangan yang jernih. Berlayar LCD 2,5 inci dengan 230.000-titik, resolusi tinggi dengan sudut pandang 170 derajat.

Terdapat pula tambahan fitur yakni Advanced Pictmotion untuk pilihan tampilan slide, dengan pemilihan gaya transisi dan latar belakang musik dapat dlihat melalui LCD atau televisi. Tampilan menu yang baru warna maupun huruf yang diperbesar mudah dimengerti dan mudah digunakan, isi menu dapat di-custom menggunakan set "My Menu". Selain itu terdapat fitur ekslusif edit foto "in-camera" tanpa menggunakan komputer. Kemudian fitur D-Lighting yang secara otomatis memperjelas detail pada hasil bidikan dan mengoptimalkan keseimbangan cahaya. Red-eye correction mendekteksi dan mengkompensasi untuk mata merah akibat efek dari flash. Fitur lainnya yakni Trim yang dapat digunakan untuk memotong gambar menjadi lebih kecil untuk kemudahan berbagi atau agar lebih efisien.

Sementara Image Overlay menggabungkan dua gambar file RAW (NEF). Pilihan lain yang termasuk setting monochrome antara lain hitam dan putih, Sepia, Cyanotype dan Filter Effects berupa Skylight, Warm filter dan Color balance. Juga Multiple Exposure untuk pemotretan multi gambar dalam satu frame. Sementara fitur Creative photography yang mudah dengan mode dial pada D80's terdapat pilihan antara lain Auto, Portrait, Landscape, Close Up, Sports, Night Landscape, atau Night Portrait. Program ini secara otomatis mengoptimalkan White Balance, ketajaman, kontras, warna, kepekatan dan hue. D80 juga menawarkan pilihan setting secara personal antara lain Normal, Softer, Vivid, More vivid, Portrait, Custom dan Black-and-white.

Memiliki internal flash yang kuat, fitur i-TTL yang sempurna, juga kendali lampu kilat untuk keakuratan dan mendukung penuh fasilitas "Advanced Wireless Lighting sistem". Sistem ini bisa memfungsikan internal flash dua grup remote commander yang mengendalikan secara langsung SB-800 & SB-600 tanpa kabel.

Pendeknya, ini merupakan kamera digital yang menyenangkan dan praktis. Tersedia MB-D80 sebagai Multi-Power Battery Pack. Wireless ML-L3 (IR) Remote Control dan MC-DC1 Remote Cord untuk pemotretan eksposure panjang.

Software PictureProject, telah diberikan pada setiap pembelian Nikon D80 untuk impor, edit, organizer dan sharing gambar. Software Capture NX aksesoris tambahan serba guna dan solusi elegan untuk edit gambar, dan sebagai pemroses file (RAW) menjadi TIFF atau JPEG. [PR/N-5]



Read More..

Megapiksel atau Perbesaran Optik?


Oleh: Valens Riyadi

Perkembangan kamera digital memang sangat pesat. Dalam tujuh tahun terakhir, 22 produsen kamera digital terkemuka telah meluncurkan tidak kurang dari 650 jenis kamera.

Mulai dari kamera untuk pemula yang sangat miskin fasilitas, namun mudah penggunaannya, hingga kamera bagi fotografer profesional. Munculnya kamera digital mulai marak dalam tiga tahun belakangan. Hal itu ditandai dengan merosotnya angka penjualan film seluloid hampir di seluruh belahan dunia.

Sebagian besar jenis kamera digital yang diluncurkan diperuntukkan bagi kalangan pemula. Hampir semua produsen berlomba menghasilkan kamera yang canggih, mungil, dan berusaha menarik pembeli dengan spesifikasi teknik yang terlihat mewah.

Beberapa tahun lalu, fasilitas yang ditawarkan adalah nilai kemampuan perbesaran (zoom). Biasanya yang diiklankan adalah nilai perbesaran yang merupakan akumulatif antara perbesaran digital dan perbesaran optik.

Perbesaran optik adalah perbesaran gambar yang direkam kamera melalui lensa. Seluruh perbesaran ini sepenuhnya terjadi secara fisik. Adapun perbesaran digital sebenarnya hanya proses pemotongan sisi-sisi gambar (hanya diambil bagian tengahnya saja) dan kemudian dilakukan perbesaran menggunakan software sesuai dengan algoritma komputer tertentu.

Gambar yang dihasilkan tidak setajam perbesaran secara optik. Belakangan, para produsen tidak banyak lagi mengiklankan kemampuan kameranya untuk melakukan perbesaran digital karena memang tidak terlalu berguna. Perbesaran gambar menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop akan menghasilkan gambar yang lebih baik daripada perbesaran digital di kamera.

Tingkat perbesaran

Selain ditentukan oleh tingkat perbesarannya, ukuran gambar yang dihasilkan juga ditentukan oleh jumlah titik yang dapat terekam kamera. Ukuran gambar biasanya ditampilkan dalam satuan megapiksel, yang setara dengan satu juta titik gambar. Kamera yang dapat menangkap gambar dengan ukuran 3.000 kali 2.000 piksel disebut memiliki kemampuan 6 megapiksel (enam juta titik).

Makin besar megapikselnya, makin besar pula hasil yang dapat dicetak di kertas foto tanpa perlu terlihat pecah. Dengan pencetakan yang menggunakan ketajaman 250 dpi (dot per inch), gambar berukuran enam megapiksel dapat dicetak dengan optimal pada kertas berukuran 30 cm x 20 cm.

Kamera prosumer yang berada di pasaran saat ini sebetulnya sudah sangat maju jika kita hanya memerhatikan satuan pembesaran optik dan kemampuan megapikselnya. Sebagai contoh, kamera Kodak P850 yang dirilis awal Agustus lalu dapat menghasilkan gambar lima megapiksel dan memiliki perbesaran optik 12 kali atau setara dengan 432 mm pada kamera SLR (single lens reflex).

Masyarakat yang ingin membeli kamera digital biasanya sudah cukup puas dengan membandingkan tingkat perbesaran optik dan megapikselnya. Namun, kualitas kamera tidak bisa hanya ditentukan dari kedua besaran tadi. Masih banyak parameter lain yang perlu dipertimbangkan.

Tingkat ketajaman lensa tiap merek kamera berbeda-beda. Untuk hal yang satu ini, kualitas lensa-lensa yang bisa dilepas (interchangeable lens) jelas-jelas tidak tersaingi oleh kualitas lensa-lensa bawaan kamera-kamera prosumer.

Namun, untuk kamera prosumer, ada baiknya dipilih kamera yang menggunakan lensa buatan produsen lensa terkemuka, seperti Leica, Carl Zeiss, Nikon, ataupun Canon.

Kamera prosumer

Sebagian besar pengguna kamera prosumer banyak mengandalkan pengaturan pencahayaan otomatis. Bidik dan langsung jepret. Tidak perlu pusing-pusing memikirkan berapa kecepatan rana, asa, dan besaran diafragma yang dibutuhkan.

Kemampuan kamera untuk melakukan kalkulasi pengukuran pencahayaan menjadi hal yang cukup penting. Bisa saja gambar yang dihasilkan tajam namun gelap.

Selain itu, salah satu faktor yang paling penting adalah kualitas sensor pada kamera. Kamera prosumer dengan harga murah biasanya memiliki sensor yang kecil dan jumlah titik yang tidak sama banyak dengan yang diiklankan.

Bisa jadi, sebuah kamera saku yang disebut mampu memotret dengan lima megapiksel sebetulnya hanya mampu memotret dengan tiga atau empat megapiksel. Setelah gambar ditangkap sensor, tetap dilakukan perbesaran digital (interpolasi) sehingga gambar jadi berukuran lima megapiksel.

Makin panjang kemampuan perbesaran optik, makin membuat kita asyik memotret. Obyek yang letaknya jauh bisa kita bidik dengan komposisi yang cukup besar dan dekat. Namun, sering kali pengguna tidak sadar bahwa kemungkinan terjadi goyangan (shake) semakin besar.

Selain itu, biasanya kamera prosumer yang memiliki lensa panjang (lebih dari lima kali perbesaran) tidak disertai dengan bukaan lensa (diafragma) yang lebar. Hal itu mengakibatkan kecepatan bukaan rana semakin lambat. Kemungkinan goyang akan semakin besar. Karena itu, sebagian kamera prosumer, seperti Panasonic Lumix FZ20 dan Ricoh Caplio R3, memberikan juga fitur peredam goyangan.

Bagaimanapun, kalau kita ingin mendapatkan foto yang berkualitas, kamera-kamera kelas DSLR (Digital SLR) adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan. Perusahaan besar seperti Canon dan Nikon telah mengeluarkan seri-seri kamera DSLR yang harganya (termasuk lensa standar) berkisar Rp 7-8 juta. Sebut saja Canon 350D dan Nikon D50.

Menguasai teknik

Takut karena merasa tidak menguasai teknik memotret? Jangan takut, kamera-kamera DSLR terbaru pun sebetulnya bisa disetel untuk digunakan dalam mode yang sepenuhnya otomatis. Tinggal membidikkan kamera dan menjepret, persis seperti kamera saku.

Hasilnya akan dapat langsung kita lihat pada layar LCD. Dalam kondisi normal, dijamin hasilnya akan tajam dan jelas. Kalaupun terdapat kesalahan pada jepretan pertama, tidak perlu khawatir. Jepret lagi. Tidak ada uang yang terbuang seperti halnya memotret dengan kamera berfilm. Selamat datang di dunia kamera digital!

Valens Riyadi, Administrator Fotografer.Net E-mail: valens@fotografer.net



Read More..

Megapiksel atau Perbesaran Optik?


Oleh: Valens Riyadi

Perkembangan kamera digital memang sangat pesat. Dalam tujuh tahun terakhir, 22 produsen kamera digital terkemuka telah meluncurkan tidak kurang dari 650 jenis kamera.

Mulai dari kamera untuk pemula yang sangat miskin fasilitas, namun mudah penggunaannya, hingga kamera bagi fotografer profesional. Munculnya kamera digital mulai marak dalam tiga tahun belakangan. Hal itu ditandai dengan merosotnya angka penjualan film seluloid hampir di seluruh belahan dunia.

Sebagian besar jenis kamera digital yang diluncurkan diperuntukkan bagi kalangan pemula. Hampir semua produsen berlomba menghasilkan kamera yang canggih, mungil, dan berusaha menarik pembeli dengan spesifikasi teknik yang terlihat mewah.

Beberapa tahun lalu, fasilitas yang ditawarkan adalah nilai kemampuan perbesaran (zoom). Biasanya yang diiklankan adalah nilai perbesaran yang merupakan akumulatif antara perbesaran digital dan perbesaran optik.

Perbesaran optik adalah perbesaran gambar yang direkam kamera melalui lensa. Seluruh perbesaran ini sepenuhnya terjadi secara fisik. Adapun perbesaran digital sebenarnya hanya proses pemotongan sisi-sisi gambar (hanya diambil bagian tengahnya saja) dan kemudian dilakukan perbesaran menggunakan software sesuai dengan algoritma komputer tertentu.

Gambar yang dihasilkan tidak setajam perbesaran secara optik. Belakangan, para produsen tidak banyak lagi mengiklankan kemampuan kameranya untuk melakukan perbesaran digital karena memang tidak terlalu berguna. Perbesaran gambar menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop akan menghasilkan gambar yang lebih baik daripada perbesaran digital di kamera.

Tingkat perbesaran

Selain ditentukan oleh tingkat perbesarannya, ukuran gambar yang dihasilkan juga ditentukan oleh jumlah titik yang dapat terekam kamera. Ukuran gambar biasanya ditampilkan dalam satuan megapiksel, yang setara dengan satu juta titik gambar. Kamera yang dapat menangkap gambar dengan ukuran 3.000 kali 2.000 piksel disebut memiliki kemampuan 6 megapiksel (enam juta titik).

Makin besar megapikselnya, makin besar pula hasil yang dapat dicetak di kertas foto tanpa perlu terlihat pecah. Dengan pencetakan yang menggunakan ketajaman 250 dpi (dot per inch), gambar berukuran enam megapiksel dapat dicetak dengan optimal pada kertas berukuran 30 cm x 20 cm.

Kamera prosumer yang berada di pasaran saat ini sebetulnya sudah sangat maju jika kita hanya memerhatikan satuan pembesaran optik dan kemampuan megapikselnya. Sebagai contoh, kamera Kodak P850 yang dirilis awal Agustus lalu dapat menghasilkan gambar lima megapiksel dan memiliki perbesaran optik 12 kali atau setara dengan 432 mm pada kamera SLR (single lens reflex).

Masyarakat yang ingin membeli kamera digital biasanya sudah cukup puas dengan membandingkan tingkat perbesaran optik dan megapikselnya. Namun, kualitas kamera tidak bisa hanya ditentukan dari kedua besaran tadi. Masih banyak parameter lain yang perlu dipertimbangkan.

Tingkat ketajaman lensa tiap merek kamera berbeda-beda. Untuk hal yang satu ini, kualitas lensa-lensa yang bisa dilepas (interchangeable lens) jelas-jelas tidak tersaingi oleh kualitas lensa-lensa bawaan kamera-kamera prosumer.

Namun, untuk kamera prosumer, ada baiknya dipilih kamera yang menggunakan lensa buatan produsen lensa terkemuka, seperti Leica, Carl Zeiss, Nikon, ataupun Canon.

Kamera prosumer

Sebagian besar pengguna kamera prosumer banyak mengandalkan pengaturan pencahayaan otomatis. Bidik dan langsung jepret. Tidak perlu pusing-pusing memikirkan berapa kecepatan rana, asa, dan besaran diafragma yang dibutuhkan.

Kemampuan kamera untuk melakukan kalkulasi pengukuran pencahayaan menjadi hal yang cukup penting. Bisa saja gambar yang dihasilkan tajam namun gelap.

Selain itu, salah satu faktor yang paling penting adalah kualitas sensor pada kamera. Kamera prosumer dengan harga murah biasanya memiliki sensor yang kecil dan jumlah titik yang tidak sama banyak dengan yang diiklankan.

Bisa jadi, sebuah kamera saku yang disebut mampu memotret dengan lima megapiksel sebetulnya hanya mampu memotret dengan tiga atau empat megapiksel. Setelah gambar ditangkap sensor, tetap dilakukan perbesaran digital (interpolasi) sehingga gambar jadi berukuran lima megapiksel.

Makin panjang kemampuan perbesaran optik, makin membuat kita asyik memotret. Obyek yang letaknya jauh bisa kita bidik dengan komposisi yang cukup besar dan dekat. Namun, sering kali pengguna tidak sadar bahwa kemungkinan terjadi goyangan (shake) semakin besar.

Selain itu, biasanya kamera prosumer yang memiliki lensa panjang (lebih dari lima kali perbesaran) tidak disertai dengan bukaan lensa (diafragma) yang lebar. Hal itu mengakibatkan kecepatan bukaan rana semakin lambat. Kemungkinan goyang akan semakin besar. Karena itu, sebagian kamera prosumer, seperti Panasonic Lumix FZ20 dan Ricoh Caplio R3, memberikan juga fitur peredam goyangan.

Bagaimanapun, kalau kita ingin mendapatkan foto yang berkualitas, kamera-kamera kelas DSLR (Digital SLR) adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan. Perusahaan besar seperti Canon dan Nikon telah mengeluarkan seri-seri kamera DSLR yang harganya (termasuk lensa standar) berkisar Rp 7-8 juta. Sebut saja Canon 350D dan Nikon D50.

Menguasai teknik

Takut karena merasa tidak menguasai teknik memotret? Jangan takut, kamera-kamera DSLR terbaru pun sebetulnya bisa disetel untuk digunakan dalam mode yang sepenuhnya otomatis. Tinggal membidikkan kamera dan menjepret, persis seperti kamera saku.

Hasilnya akan dapat langsung kita lihat pada layar LCD. Dalam kondisi normal, dijamin hasilnya akan tajam dan jelas. Kalaupun terdapat kesalahan pada jepretan pertama, tidak perlu khawatir. Jepret lagi. Tidak ada uang yang terbuang seperti halnya memotret dengan kamera berfilm. Selamat datang di dunia kamera digital!

Valens Riyadi, Administrator Fotografer.Net E-mail: valens@fotografer.net



Read More..

Canon EOS 450D Digital SLR




Pasar kamera digital SLR di dunia termasuk Indonesia mengalami pertumbuhan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Pemain di segmen ini pun semakin ramai. Canon yang telah menjadi pemimpin di pasar kamera DSLR masih memposisikan dirinya sebagai market leader mulai dari DSLR kelas tertinggi yang dipercaya oleh para fotografer papan atas hingga DSLR entry level yang semakin diminati masyarakat luas sekalipun mereka yang belum mendalami fotografi.


Melihat besarnya kamera DSLR kelas pemula/entry level ini, Canon melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggalnya di Indonesia meluncurkan Canon EOS 450D Digital SLR yang didesain khusus tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan para fotografer profesional, namun juga para pemula yang menggemari dunia fotografi.


Canon EOS 450D dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, seperti fungsi Integrated Cleaning System, 14 bit analog-digital (A/D) conversion, 2 AF modes dan tentunya diperkuat dengan prosesor gambar DIGIC III. Perpaduan seluruh teknologi ini akan menghasilkan foto dengan kualitas prima.


Canon EOS 450D hadir dengan inovasi teknologi terdepan disertai dengan berbagai kemudahan pengoperasian bagi para penggunanya. Kesempurnaannya semakin lengkap dengan CMOS Sensor APS-C 12.2 megapixels yang menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi.


Keunggulan lain dari Canon EOS 450D adalah 9 titik AF yang cepat dan akurat dengan titik tengah yang dapat bekerja lebih cepat dengan lensa bukaan f/2.8. Sensor secara otomatis juga akan mengoreksi fokus yang disebabkan oleh kondisi cahaya yang berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan auto fokus yang konsisten.


Canon EOS 450D menggunakan LCD monitor 3 inchi beresolusi 230.000 piksel yang sangat nyaman bagi mata penggunanya. Dengan fitur Live View para pengguna dapat membidik gambar hanya dengan melihat LCD monitor tanpa melalui optical viewfinder yang juga disertai dengan fungsi 5x dan 10x zooming sehingga fokus yang lebih presisi pun dapat dihasilkan. Fungsi viewfinder juga dapat ditingkatkan hingga pembesaran 0.87x.


Solusi lain yang ditawarkan kamera ini adalah EOS Integrated Cleaning System yang merupakan perpaduan sistem penanganan debu secara software dan hardware.


Canon EOS 450D dipasarkan dalam 2 pilihan kemasan yaitu:
Canon EOS 450D Body only seharga USD 835 dan
Canon EOS 450D Lens kit dengan EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS seharga USD 935


“Dengan kehadiran Canon EOS 450D, posisi kamera DSLR Canon di market entry level yang memberikan kontribusi terbesar bagi pasar DSLR di Indonesia akan semakin kuat,” ungkap Merry Harun, Director - Canon Division, pt. Datascrip.


Hadirnya Lensa Telephoto Terkini
Canon juga meluncurkan lensa yang dikembangkan untuk dipadukan dengan jajaran kamera DSLR Canon EOS yaitu EF200mm f/2.0L IS USM, lensa large-aperture telephoto yang dilengkapi Image Stabilizer.


Dengan bahan magnesium, lensa ini terasa sangat ringan dan mudah disesuaikan ketika menggunakan fluorite dan UD lens yang berfungsi untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan cemerlang dengan resolusi tinggi.


Fungsi anti debu dan water-proofing membuat lensa ini memiliki performa tinggi, ideal digunakan pada kondisi minim cahaya dengan shutter speed yang tinggi, seperti event olahraga pada malam hari atau aktivitas dalam ruangan lainnya.


Datascrip - THE ONE STOP BUSINESS SOLUTIONS COMPANY Datascrip merupakan perusahaan yang menawarkan solusi bisnis meliputi, Record Management, Storage and Filing Systems; Office Design and Space Management; Paper Management and Business Machines; Multimedia Presentation and Conference Room; Digital Imaging; Time Management and Security Systems; Surveying and Engineering; Business Software; dan IT Solution, di bawah satu atap untuk memenuhi kebutuhan, kepuasan , dan kenyamanan pelayanan bisnis Anda. Business Executives Specialist kami bukan sekadar menjual produk, tetapi juga bekerja bersama Anda untuk mencari solusi yang terbaik.

Read More..

Dua Kamera SLR Terbaru Nikon



Pencinta kamera foto Single Lens Reflection (SLR) boleh bergembira. Saat ini, produsen kamera foto terkemuka Nikon Corporation telah mengeluarkan generasi terbaru SLR. Ada kamera SLR digital profesional D3 dan ada juga kamera SLR Nikon D300. Kedua kamera itu bisa menjadi pilihan para penggemar fotografi yang ingin mendapatkan hasil foto terbaik.

Kamera SLR digital profesional D3 dilengkapi dengan sensor gambar CMOS besar yang dikembangkan oleh Nikon, fitur D3 efektif 12.1 megapixel dan ISO dimulai dari 200 sampai 6400 pada penyetelan normal.

Sebagai sistem pemprosesan gambar, konsep keseluruhan yang digunakan adalah Expeed, di mana semua kemampuan dan teknologi yang dikuasai Nikon diaplikasikan secara optimal. D3 memberikan gambar yang berkualitas dan kecepatan memproses gambar yang tinggi yang belum pernah ada pada SLR digital sebelumnya.

D3 sanggup mengambil gambar 12.1 megapixel dalam 9 frame per detik dan tambahan saat menggunakan DX format (24 x 16) memungkinkan mencapai 11 frame per detik. Dengan fitur canggih pada kualitas gambar, sensititifas dan kecepatan, D3 mampu menyesuaikan banyak karakter berbeda terkait dengan permintaan dari pelanggan termasuk para profesional.

Sensor gambar D3 adalah CMOS yang dikembangkan oleh Nikon dengan ukuran luas 36 x 23.9 mm atau yang dikenal dengan sebutan 35 mm ukuran penuh. Nikon akan menggunakan istilah FX format untuk gambar format ukuran penuh 35mm Nikon SLR digital.

Nikon telah konsisten menyatukan format DX di dalam SLR berdasarkan kesimpulan dari investigasi menyeluruh, mengenai kualitas gambar, pengoperasian, ukuran dan harga. Tuntutan tersebut sesuai untuk situasi pemotretan umum. Sebagai hasilnya format DX telah dievaluasi sebagai tendensi pasar format DSLR.

Nikon juga, bangga bahwa telah menempatkan suatu posisi yang stabil dalam bidang format DX melalui berbagai kontribusi, mencakup kesediaan berbagai ukuran lensa tukar untuk pengoptimalan format tersebut. Di samping itu, terdapat juga tuntutan peningkatan untuk SLR tersebut. Antara lain fitur sensitivitas yang tinggi, peningkatan angka pixel, resolusi yang lebih baik dan jarak dinamis yang lebih luas.

Teknologi Inovatif

Selain kamera itu, Nikon Corporation juga dengan bangga mengumumkan dan memperkenalkan kamera SLR Digital Format DX yang baru, Nikon D300. Mengkombinasikan teknologi Nikon yang inovatif dengan mengedepankan fitur-fitur baru dan ketepatan dalam rancang-bangun, D300 mengantarkan kamera format DX pada puncak kemampuannya, demikian dikemukakan pihak Nikon Corporation.

Kekuatan gambar 12.3 efektif megapixel dari sensor CMOS format DX baru dengan A/D converter terintegrasi, ketepatan pemrosesan dan kecepatan yang mengejutkan dari konsep pengolahan gambar Expeed Digital asli Nikon, kecepatan fokus yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ketepatan dari 51 titik sistem otofokus, inovasi Scene Recognition Nikon System baru untuk otofokus yang optimal, kinerja auto exposure dan auto white balance, merupakan kelebihan D300 ini.

Di samping itu, komposisi dan fokus dari jendela bidik baru menyediakan cakupan gambar penuh 100 persen, dengan tambahan 920,000-dot, 3 inci monitor LCD beresolusi tinggi dengan sudut pandang yang luas, serta dilengkapi dengan tombol power yang dekat dan mudah, dengan respons yang cepat.

Secara keseluruhan, kedua kamera Nikon terbaru itu, dapat memenuhi harapan penggemar fotografi maupun fotografer profesional di Indonesia. [PR/B-8]

Read More..

6/04/2008

Teknik Dasar Fotografi


Apa itu Fotografi ?
Fotografi adalah seni atau suatu proses penghasilan gambar dan cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian diteruskan ke bidang film, sehingga menghasilkan gambar.
Mengenal Kamera dan bagian-bagiannya
Kamera
Ada beberapa jenis kamera seperti:
1.View finder kamera
2.View kamera
3.Twin lens camera (Box)
4.S.L / Single Lens Refflex
5.Instamatic camera
6.Palaraid kamera
7.Kamera digital
Bagian-bagian kamera
Lensa
Menurut macamnya dikenal lensa normal sudut lebar, lensa dan lensa tele. Lensa normal adalah lensa yang sudut pandangnya serupa mata kita. Jarak antara lensa dengan film normal (50 mm). Sudut lebar adalah lensa yang panjang fokalnya lebih kecil dari normal. Dan lensa tele adalah lensa yang panjang fokalnya lebih besar dari normal.
Gabungan dari ke tiga lensa disebut lensa zoom (zoom lens).
Selain itu masih ada lensa tambahan seperti lensa makro, lensa C.U dan lain-lain
Diafragma
Diafragma adalah sejumlah lempengan-lempengan baja yang dapat diatur, sehingga lubang menjadi besar atau kecil. Bilangan diafragma disebut stop biasanya disingkat F.
contohnya : F4 ,F5, F8 dan seterusnya.
Diafragma bisa diatur dengan merubah angka skala diafragmanya yang terdapat pada gelang yang melingkar pada lensa dengan angka-angka 1,4. 2,8 . 4,5 . 6,8. 1,1. 16.
Kecepatan /rana /shutter speed
Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik
Fungsi rana atau kecepatan adalah sebagai alat pembuka dan penutup masuknya cahaya kebidang film serta untuk melindungi film dari cahaya.
Rana pada kamera ada dua macam menurut gerakannya: Rana pusat dan Rana celah.
Biasanya angka kecepatan pada kamera tertulis T.B, 1.2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 700, 1000, dan sebagainya. Angka-angka 1.2, 4, 8,15 menunjukkan lamanya waktu membuka kecepatan 1 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dan seterusnya.
T: time, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan kalau ditekan lagi akan menutup.
B: Blub, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan jika dilepas akan menutup.
T dan B : dipergunakan untuk pencahayaan lebih dari 1 detik.
Fokus (Pengatur Jarak)
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
Untuk menajamkan gambar pada bidang film kita perlu mengatur jarak atau focus pada kamera dengan cara memutarnya lalu melihatnya pada jendela bidik.
Untuk memfocuskan gambar pada kamera ada beberapa macam: kaca buram, gambar geser, gambar rangka, micro prisma.
Skala tajam (ruang tajam)
Ada tiga faktor yang menentukan ruang tajam yaitu:
Lensa, masing-masing lensa menghasilkan ruang tajam yang berbeda.
Jarak pemotretan, makin jauh objek yang kita fokuskan, makin luas ruang tajamnya.
Diafragma, makin kecil lubang diafragma, makin luas ruang tajamnya. Makin besar lubang diafragma, ruang tajamnya semakin sempit.
Film
Film yang dijual dipasaran ada dua macam yaitu: film negatif dan film positif.
Film negatif terbagi dua: film negatif B/W dan negatif color dan film positif pun terbagi dua B/W dan color.
Masing-masing pabrik mengeluarkan standar kepekaan film umpamanya ASA Amerika , JIS jepang dan DIN Jerman.
Film yang ber ASA tinggi berbutir kasar dan film yag ber ASA rendah berbutir halus.
Hal-hal yang penting diperhatikan waktu membeli film baik film negatif atau positif yaitu pada masa kadaluarsa film, bahan prosessing, tempat menjual film kena terik matahari atau terlindung.
Setting Kamera Untuk Melakukan Pemotretan
Siapkan Kamera yang akan dipergunakan
Bersihkan body kamera dari debu menggunakan brower atau kain planel.
Bersihkan lensa kamera dengan lens cleaner (pembersih lensa).
Pasang lensa ke body kamera. Perhatikan titik yang ada di lensa dan yang
dibody kamera harus saling ketemu kemudian putarlah lensa berlawanan arah jarum jam sampai tertedangar bunyi klik.
Pasang batu baterei kamera.
Pasang pegangan lensa seperti filter dan sun cup
Mengisi film
Cabutlah engkol kombinasi penggulung film ke atas sampai punggung kamera terbuka secara otomatis.
Masukkan film ke dalam kamera jepit film dengan baik dan forforator film harus masuk di gigi pembawa film.
Film yang mengandung emulsi menghadap ke lensa kamera.
Kemudian tutup punggung kamera dan tekan sampai terdengar klik.
Untuk mengetes apakah film sudah terpasang baik atau tidak, kokanglah kamera apa bila engkol penggulung film berputar ke arah yang berlawanan dengan arah panah penggulung film, berarti film sudah terpasang dengan benar.
Menyetel kecepatan ASA film dan kecepatan rana
Pastikan ASA yang digunakan dan sesuaikan kecepatan rana dengan kemampuan anda.
Hindari menggunakan kecepatan rendah, karena gambar akan kabur bila anda memotretnya kurang mampu, gunakan kaki tiga bila anda terpaksa menggunakan kecepatan rendah.
Peganglah kamera dengan tangan kiri,
posisi kaki kuda-kuda dan mata mengintip di jendela pengamat.
Memfokuskan lensa,
Intiplah kedalam lubang pengamat dan arahkan kamera, sehingga objek utama tampak ditengah
lingkaran kecil poros mikroprisma.
Cara memfokus gambar patah (split image),
Putarlah gelang fokus sampai bagian atas dan bawah dari split image dalam lingkaran poros mikroprisma bertemu membentuk objek yang utuh.
Cara fokus mikroprisma
Putarlah gelang fokus sampai objek dalam lingkaran poros mikroprisma
tampak terang.
Kalau anda kesulitan dengan cara diatas waktu memfokuskan, gunakannlah seluruh bidang kaca sekeliling lingkaran poros mikroprisma, cara ini biasa digunakan pada pemotretan malam hari.
Atur komposisi sesuai dengan storyboard (rancangan gambar).
LS: long shoot, FS: fokus shoot, MS: medium shoot, CU:clouse up

Membuat tulisan dengan latar belakang pemandangan
Dengan cara mounting
Tulisan langsung dibuat diatas kertas foto atau gambar lain sesuai selera anda.
Membuat tulisan diatas plastik transparan lalu ditumpuk dengan gambar yang anda inginkan.
Lakukanlah pemotretan menggunakan lensa CU atau Macro lens.
Multi Expose
Membuat tulisan dulu diatas kertas hitam pekat usahakan tulisan warnanya kontras.
Lakukan pengambilan gambar tulisan tadi dengan diafragma kamera naik 2 stop dari posisi pencahayaan normal.
Tekan tombol perewin film untuk kamera yang tidak dilengkapi dengan multi expose. Kemudian kamera dikokang kembali.
Lakukan pengambilan gambar diluar sesuai dengan selera anda dengan pencahayaan naik ½ stop dari pencahayaan normal.
Super Infus
Membuat tulisan dahulu diatas kertas putih tulisan hitam.
Potret tulisan tersebut menggunakan film artho/high contras for slide title dan proses film tersebut. Maka akan diperoleh tulisa negatif hitam putih, kemudian klise negatif tersebut di kontek ke film artho dan proses maka akan diperoleh klise positif hitam putih.
Siapkan slide color yang akan dijadikan background.
Sekarang tumpuklah ketiga film tersebut dengan urutan sebagai berikut:
1.Film negatif high contras /ortho
2.Film positif high contras / ortho
3.Film slide color untuk backgroundnya
Lakukan pemotretan film no.2 dan no.3 di atas kotak lampu dan lampunya dalam posisi menyala.
Tekan multi expose kamera kemudian kamera dikokang kembali.
Cabut film no.2 dan no.3 dan lakukan pemotretan ke film no.1.
Kalau ingin tulisannya berwarna pasanglah filter warna di depan lensa kamera anda.
Prinsip-prinsip Komposisi Fotografi
Komposisi adalah cara mengatur/menyusun bagian-bagian dari gambar (misalnya garis-garis, bentuk, ruang bebas, bayangan, warna, tekstur, dan lain-lain) agar gambar lebih menarik dan mudah dimengerti. Beberapa prinsip biasa digunakan untuk meningkatkan efektifitas gambar. “Perlihatkan apa yang ingin Anda perlihatkan”, merupakan salah satu prinsip yang baik.
1.Subjek
Tampilkan suatu subjek utama dalam sebuah gambar. Kesampingkan bagian-bagian lain dan pisahkan hal-hal yang tidak perlu ada dalam foto.

2.Penempatan subjek utama
a.Bayangkanlah Anda sedang membagi gambar dengan garis bayangan mendatar dan tegak lurus menjadi 3 bagian yang sama besar. Titik temu dari garis-garis tersebut adalah tempat dimana Anda dapat meletakan subjek utama dan elemen-elemen pelengkap.
b.Jika menggunakan garis mendatar sebagai subjek utama, misalnya garis batas (cakrawala) antara udara dan lahan pertanian, aturlah agar bagian yang satu lebih besar dari bagian lainnya.

c.Posisi subjek tidak harus selalu berada di tengah-tengah agar komposisi nampak lebih menarik. Dan hindari penempatan subjek pada posisi yang gelap.

3.Titik pandang
Pilihlah posisi kamera yang paling tepat saat mengambil gambar, sehingga hal-hal yang ingin Anda perlihatkan menjadi lebih jelas.
6.Sediakan lebih banyak ruang untuk garis pandang dan garis gerak.
Beri ruang di depan subjek untuk mengesankan subjek Anda sedang bergerak atau melihat sesuatu.
7.Batas antar bagian gambar sebaiknya digunakan untuk mempertegas hal apa yang ingin Anda komunikasikan.
Namun, perhatikan dengan seksama agar objek yang ditonjolkan tersebut tidak membingungkan atau merusak komposisi.
8.Cahaya dan bayangan.
Gunakan pencahayaan yang menyebar agar gambar nampak jelas dan usahakan agar subjek anda menghadap sumber cahaya.
9.Lakukan pengambilan gambar secara bervariasi agar gambar lebih menarik.
Gunakan jarak yang berbeda antara kamera dan subjek dalam setiap pengambilan. Berapa jarak subjek yang sebaiknya tampak dalam gambar ?

Read More..

Membuat Panning




Berikut langkah-langkahnya:
1. Set di Time priority
2. Setting timenya 1/15 detik
3. ISO 100
4. AI SERVO
5. Sambil foto ikuti gerakan, klik shutter, masih mengikuti gerakan

Read More..

Memotret Bulan




Bulan merupakan benda angkasa terdekat terhadap Bumi. Nyaris setiap malam kita bisa menyaksikan benda ini, dan boleh jadi pernah berusaha mengabadikannya. Kendati demikian memotret Bulan tidaklah semudah melihat. Berikut ini panduan memotret Bulan dengan menitik-beratkan pada porsi cahaya dan kecepatan.

Dalam fotografi, porsi cahaya baku berpatokan pada kecerahan sinar Matahari. Patokan klasik biasa dinamakan "Sunny 16 rule". Patokan mainnya (rule of thumb) kira-kira berbunyi, gunakan kecepatan 1/ASA-film (detik) pada lebar diafragma 1/16 pada siang bolong. Biasanya aturan ini disertakan dalam kemasan film.

Misalkan kita memakai film sepeka ASA 100 maka semestinya kita mematok kecepatan 1/100 detik (dalam praktik biasanya 1/125 detik) pada lebar diafragma 1/16. Apabila kita membuka diafragma 1/8 (dua kali selebar 1/16) maka kecepatan meningkat dua kali pula untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat (1/500 detik). Apabila kita memakai film ASA 400 maka kecepatan acuan rana 1/400 detik (1/500 detik dalam praktek) pada lebar diafragma 1/16 untuk mendapat porsi cahaya yang wajar.

Bulan merupakan satelit Bumi yang berjarak nyaris sama terhadap Matahari. Oleh karena itu logika "Sunny 16 rule" berlaku juga di sini dengan sedikit aturan tambahan.

Aturan tambahan timbul karena Bulan berlatarbelakang angkasa yang hitam sehingga 'menipu' sensor cahaya lensa. Pada lensa-lensa di bawah panjang titik-api 500 mm, cahaya dari permukaan Bulan sulit terukur akurat melalui sensor cahaya kamera (light meter). Biasanya fotografer memperbanyak porsi cahaya 100 persen agar pencahayaannya tepat. Jadi aturan mainnya kira-kira menjadi : kita semestinya memakai 1/ASA-film (detik) pada bukaan diafragma 1/11 ketika memotret Bulan.

Misalkan kita memakai film sepeka ASA 100 maka semestinya kita mematok kecepatan rana 1/125 pada diafragma 1/11. Apabila kita membuka diafragma 1/16 (separuh 1/11) maka kecepatan merosot 100 persen menjadi (1/60 detik). Apabila kita memakai film ASA 400 maka kecepatan acuan rana 1/400 detik (1/500 detik dalam praktek) pada lebar diafragma 1/11.

Aturan tersebut berlaku ketika Bulan purnama. Semakin kecil luas permukaan Bulan yang terlihat maka kita perlu menambah porsi cahaya yang masuk ke film. Patokan umum adalah peningkatan 100 persen cahaya sesuai perbani Bulan.

Pada fasa bulan-baru, porsi cahaya kira-kira memerlukan tambahan 4 - 5 kali sebanyak bulan purnama. Apabila kita memotret bulan sabit dengan kepekaan setara film ASA 400, maka kecepatan acuan rana kira-kira menjadi 1/500 detik pada lebar diafragma 1/4 atau bisa juga kecepatan 1/60 – 1/30 detik dengan lebar diafragma 1/11.

Apabila kita memotret bulan sabit dengan kepekaan setara film ASA 100, maka kecepatan acuan rana kira-kira menjadi 1/100 detik dengan lebar diafragma 1/4 atau bisa juga kecepatan 1/15 detik dengan lebar diafragma 1/11.

Hitungan ini hanyalah acuan di lapangan terutama ketika memakai lensa-lensa lebar (lebih lebar daripada 35 mm). Dalam praktik lebih sering porsi cahaya harus diperbesar ketika situasi berawan, sarat polusi cahaya, atau posisi Bulan berada dekat cakrawala. Pengukur cahaya dalam kamera baru memadai hanya ketika pemotretan menggunakan lensa cukup panjang (terutama lebih panjang daripada 200 mm).

Cahaya bukan satu-satunya problem dalam pemotretan bulan. Kecepatan rana yang terlalu lambat terhadap gerak Bulan (relatif terhadap lensa) akan mengaburkan citra Bulan. Faktor penentu untuk mengatasi persoalan ini terletak pada panjang titik-api lensa.

Bulan bergeser 1/2 derajat-busur setelah dua menit terhadap lensa dan kamera yang bergeming. Pergeseran ini semakin kentara sesuai panjang titik-api lensa yang sedang dipergunakan. Kira-kira pada panjang titik-api 50 mm, kita bisa membuka rana sampai 10 detik sebelum citra Bulan terlihat berekor. Pada panjang titik-api lensa 200 mm kesempatan merosot paling banter 2 – 4 detik. Pada panjang titik-api lensa 300 mm maka kesempatan paling banter 2 detik.



Sumber: http://undix.blogs.friendster.com/verba_volent_scripta_mane/2007/08/gerhana_bulan_2.html


Read More..

6/03/2008

SLR Digital Alpha A-300 & Alpha A-350, Camera Sony dengan “QUICK AF LIVE” View System



Bagi para pecinta fotografi, peluncuran 2 mainstream kamera SLR terbaru dari Sony di Indonesia, SLR Digital Alpha A-300 dan SLR Digital Alpha A-350 pastilah merupakan berita yang menggembirakan. Feature unggulan yang diusung oleh kedua kamera ini adalah penggunaan teknologi “QUICK AF LIVE” View System. Teknologi “QUICK AF LIVE” View System ini mengijinkan pengambilan frame gambar pada LCD Camera tanpa mengorbankan kecepatan auto-focus yang sering terjadi pada live-view systems yang lain. Kedua jenis camera terbaru Sony ini, baik SLR Digital Alpha A-300 maupun SLR Digital Alpha A-350 memungkinkan perekaman seluruh gerakan objek yang dapat terlihat secara langsung tanpa adanya jeda waktu.

Kedua mainstream terbaru Sony ini, baik SLR Digital Alpha A-300 maupun SLR Digital Alpha A-350, mampu menghasilkan gambar dengan detail yang tajam dan ‘kaya’ akan warna sehingga nampak cemerlang. Hal ini merupakan pengaruh penggunaan sensor gambar APS-C CCD dan BIONZ® processing engine. Untuk membantu pengambilan gambar dengan tingkat cahaya yang rendah, tersedia Super SteadyShot® image stabilization yang memungkinkan shutter speeds 2.5 hingga 3.5 langkah lebih lambat dari yang dimungkinkan.

Untuk jenis camera model DSLR-A300 (10 megapixel) dilengkapi dengan kit DT 18-70mm f3.5-5.6 standart zoom lens. Model DSLR-A300 ini menurut rencana akan dipasarkan dengan harga USD 800. Sedangkan untuk jenis camera model DSLR-A350 (14 megapixel) dengan kit DT 18-70mm f3.5-5.6 3.9x zoom lens akan dipasarkan dengan harga $900.

Read More..

Mengandalkan Kamera Kegemaran Profesional


BAGI penggemar fotografi, saat sudah memiliki kamera digital single lens reflex (SLR) serasa dunia sudah berada di tangan mereka. Memang terdengar berlebihan, tapi itulah kenyataannya. Kamera DSLR dianggap sebagai barang mewah, baik dari segi harga maupun dari sisi penggunanya.

Namun, itu dulu. Sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Seiring perkembangan teknologi, kamera DSLR bukan lagi barang mewah. Saat ini, sudah banyak kamera DSLR yang harganya berkisar di bawah Rp 10 juta. Selain itu, fitur pada kamera DSLR juga semakin memudahkan para penggunanya. Jadi, bukan cuma pehobi fotografi atau fotografer profesional yang menenteng kamera DSLR.

Mencuatnya pamor kamera DSLR, menurut Sandy Chandra, Manajer Pemasaran Olympus Indonesia terutama disebabkan karena harga kamera DSLR yang kian murah. Dampaknya tentu saja merembet ke berbagai faktor, termasuk dari segmen pengguna kamera DSLR sendiri. “Banyak penggemar fotografi yang beralih dari kamera prosumer ke kamera DSLR,” ujar Sandy.

Memang, jika dilihat turunnya harga kamera DSLR, khususnya yang bermain di segmen entry level, membuat harga kamera DSLR dengan kamera saku digital semi pro semakin tipis saja. Konsumen pun dihadapkan pilihan, harga beda tipis namun teknologi lebih canggih.

Meskipun pamornya sedang mencuat, Rusdy Latif, Direktur Alta Nikindo, distributor Nikon, justru melihat pasar kamera DSLR lebih sempit ketimbang kamera saku. “Kamera DSLR hanya diminati profesional fotografer, wartawan foto, foto studio, penggemar dan mahasiswa yang mempunyai jurusan yang terkait fotografi, sedangkan kamera saku penggunanya bisa semua,” ucap Rusdy.

Pasarnya hanya 25%

Pasar DSLR sendiri, menurut Sintra Wong, Asisten Manajer Pemasaran Divisi Canon untuk kamera digital dan SLR domestik PT Datascript, tahun 2007 ini mampu mencapai 25.000 unit. Konon, jumlah tersebut hanya mencapai 20% sampai 25% dari total penjualan seluruh kamera di Indonesia.

Dari total pasar tersebut, Sintra optimistis mampu meraup penjualan 15.000 unit, atau kurang lebih 60% pangsa pasar kamera DSLR. Olympus sendiri menargetkan pangsa pasar 20% tahun 2007. Selain mereka, pemain besar lainnya adalah Nikon, Sony, dan Pentax.

Tak bisa dipungkiri, meskipun pasarnya hanya 25%, vendor terbukti serius menggarap pasar kamera DSLR, khususnya pasar entry level. Lihat saja Canon yang mengeluarkan produk anyarnya EOS 40 D awal bulan ini seharga Rp 10,25 juta tanpa lensa. Selain EOS 40 D, Canon juga mengandalkan Canon EOS 400D yang dibanderol dengan harga Rp 8,5 juta per unit.

Olympus pun setali tiga uang, akhir semester pertama kemarin, Olympus langsung menggelar dua produk anyarnya, E-410 dan E-510. Olympus E-410 lebih ditujukan buat pengguna perempuan karena bodinya yang kecil dan mudah untuk dibawa, sedangkan E-510 untuk pengguna yang lebih serius. Dua produk tersebut dibanderol Rp 7,4 juta dan Rp 8,3 juta. Tak mau kalah Nikon juga menggebrak dengan D80. Bermain di kelas entry level, seri D80 merupakan kamera DSLR ekonomis Nikon pertama yang menggunakan resolusi 10 MP.

Meskipun belum seberapa besar, pasar kamera DSLR diyakini masih terus tumbuh. “Total pertumbuhan pasar DSLR tahun 2007 sekitar 25% sampai 30%,” kata Sandy menjelaskan.

Jadi, sudah siapkah Anda mengabadikan momen istimewa dengan DSLR?

dari : kontan-harian.com

Read More..

Memilih Lensa Kamera yang Tepat


Memilih Lensa Kamera yang Tepat
By Kaufik Anril H. (U/W Photography Instructor)

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lensa kamera untuk underwater photography adalah FOCAL LENGTH. Secara gamblang, focal length adalah jarak titik focus terhadap sensor kamera yang menentukan faktor pembesaran sebuah lensa. Mata manusia memiliki faktor pembesaran yang sama dengan lensa 50mm, oleh sebab itu Lensa 50mm disebut juga dengan Lensa Normal. Jika kita menggunakan lensa 50mm maka tidak terjadi pembesaran sama sekali terhadap apa yang dilihat menggunakan kamera maupun dilihat secara langsung oleh mata. Lensa lebih kecil dari 50mm tentunya akan memberikan faktor pembesaran negatif atau dengan kata lain diperkecil oleh sebab itu lensa dibawah 50mm sering disebut lensa sudut lebar / wide angle. Demikian pula lensa dengan focal length diatas 50mm disebut juga lensa Tele untuk jarak jauh karena mengalami pembesaran.

Berikut ini adalah perbandingan visual berbagai focal length (equiv 35mm):


Perlu diperhatikan meski tersedia banyak lensa dengan berbagai focal length, pada kegiatan underwater photography, lensa yang efektif untuk dipergunakan adalah lensa Macro dan Lensa Wide angle sesuai dengan minat sang Photographer.

Dikarenakan medium air yang memiliki partikel terlarut lebih banyak ketimbang diudara, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam memotret didalam air adalah Mengambil Gambar sedekat mungkin dengan Objek. Dengan mengambil gambar sedekat mungkin maka ketajaman yang dihasilkan akan maksimal. Oleh karena itu pilihlah lensa-lensa yang memungkinkan untuk mengambil gambar sedekat mungkin.

Khusus untuk kamera Digital SLR system Nikon berikut ini adalah rekomendasi lensa yang dapat saya berikan:

1. Wide Angle: Nikon 12-24mm, atau Fish Eye 10,5mm
2. Macro: Nikon AF-D 60mm Micro dan AF-D 105mm Micro

Untuk kamera Non-SLR, rata-rata memiliki focal length 28mm dan 35mm namun tentunya dapat kita modifikasi dengan penambahan lensa add-on dari 3rd party manufacturer seperti inon, sea & sea, epogue, dll.


Read More..

Memilih HOUSING Camera


Memilih HOUSING Camera

Kamera Digital saja belum cukup untuk kegiatan fotografi bawah air. Agar aman untuk digunakan didalam air, kamera memerlukan pelindung agar menjadi kedap air. Alat pelindung tersebut lazim disebut HOUSING / Rumah. Pada Housing tersebut juga terdapat tombol-tombol yang secara mekanis dihubungkan dengan tombol pada kamera. Oleh sebab itu didalam air kita dapat melakukan setting kamera seperti kita melakukan fotografi didarat. Dengan demikian maka Housing menjadi sangat essensial dalam kegiatan underwater photography. Kekuatan material serta ketelitian tinggi sangat diperlukan dalam proses produksi sebuah housing. Oleh sebab itu tidak jarang harga housing menjadi cukup mahal, bahkan ada yang harganya lebih mahal dari harga kamera itu sendiri.

Sebuah housing hanya cocok untuk satu type camera saja, Housing tidak bersifat general, artinya satu model kamera hanya compatible dengan housing peruntukannya. Contoh housing camera Canon Powershoot S80, tidak bisa digunakan untuk kamera model lainnya. Oleh sebab itu Sebelum membeli digital kamera, Pastikan bahwa Housingnya masih tersedia dipasaran untuk dibeli. Usahakan untuk membeli Kamera langsung beserta housingnya untuk mencegah tidak tersedianya housing dikemudian hari.



Khusus untuk kamera DSLR, anda pun harus memberli port tambahan sesuai dengan lensa yang anda pilih. Setiap lensa memiliki satu port yang compatible, oleh sebab itu khusus untuk kamera DSLR anda hanya dapat membawa 1 jenis lensa ke dalam air.



Kamera jenis non-DSLR, biasanya memiliki fungsi lensa yang mencakup macro maupun wide angle. Oleh sebab itu salah satu keunggulan kamera jenis ini dibawah air selain badannya ramping, anda juga dapat memotret macro dan wide angle dengan 1 unit kamera saja.



Khusus untuk Housing camera jenis prosumer, saat ini tersedia banyak sekali casing / housing buatan produsennya sendiri dengan harga yang relatif murah dibanding buatan perusahaan lain (3rd party). Namun perlu extra hati-hati jika menggunakan casing / housing buatan manufacturer kamera tersebut, karena banyak sekali kasus flooding / bocor terjadi menimpa pemilik kamera-kamera non-DSLR tersebut.



Upaya yang terbaik adalah membeli housing 3rd party seperti merk Ikelite, Sea & Sea, Subal, dll, yang memang dibuat dari bahan berkualitas tinggi serta di desain untuk pemakaian dalam aktifitas Scuba Diving.

Perhatikan pula tata cara menggunakan O-Ring dan Grease pada system housing kedap air pada manual book alat masing-masing. Yang perlu diingat adalah bahwa silicon Grease bukanlah alat utama untuk mencegah kebocoran. Kebocoran hanya bisa dicegah dengan penggunaan karet O-ring yang sesuai dengan petunjuk manualnya.

Berikut ini adalah kamera-kamera non-DSLR yang di-rekomendasikan untuk dibeli antara lain:

Merk/Type
Spesialisasi

Status

Perfomansi
Canon Power Shoot S70/S80
Wide Angle

Discontinue

7/10
Canon A630/A640
Macro

Available

7/10
Canon G7


Read More..

Memilih DIGITAL KAMERA


A. Memilih DIGITAL KAMERA
Secara umum, ada 3 jenis kamera digital yang tersedia di pasaran, semuanya bisa digunakan untuk kegiatan fotografi bawah air. Berikut ini akan kami bahas secara umum kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kamera digital.

1. Pocket Camera / Kamera Saku
Kamera type ini adalah jenis kamera yang paling sederhana, di desain untuk mereka yang awam terhadap ilmu fotografi. Hampir semua merk camera mengeluarkan kamera jenis ini, untuk merk Canon, mereka membuat jajaran IXUS untuk kamera jenis pocket. Untuk mengambil gambar, produsen kamera menetapkan prosedur yang sangat sederhana yaitu POINT and SHOOT. Kelebihan kamera ini tentunya adalah harganya termurah dibanding kamera lainnya, namun kamera jenis ini jarang yang memberikan fasilitas MANUAL SHOOT karena memang didesain untuk awam fotografer. Oleh sebab itu, jika anda berencana untuk mendalami fotografi bawah air, anda tidak disarankan untuk memilih kamera jenis ini.

2. Prosumer Camera / Kamera Semi Professional
Kamera jenis ini didesain untuk mereka yang antusias terhadap fotografi, namun belum memiliki dana yang cukup untuk membeli sistem kamera professional sekelas DSLR (Digital Single Lens Reflex). Kamera ini mirip dengan jenis pocket, namun memiliki fungsi kamera yang setara dengan kamera DSLR. Yang membedakannya dengan kamera DSLR adalah lensanya yang tidak interchangable (diganti). Jenis kamera ini sangat cocok untuk mereka yang ingin menekuni fotografi bawah air dengan budget yang pas-pasan. Kelebihan kamera ini jelas yaitu dapat memberikan fasilitas kamera digital SLR pada sebuah harga yang relatif lebih murah. Dengan memahami keterbatasan kamera, tentunya anda dapat membuat foto-foto yang dahsyat dengan kamera jenis ini. Kami sangat menyarankan anda untuk memilih tipe ini sebagai investasi awal hoby fotografi bawah air anda. Umumnya hanya dengan mengeluarkan dana sebesar 5-6 juta rupiah, anda sudah bisa memiliki kamera jenis ini lengkap dengan housingnya. Perhatikan bahwa anda harus jeli dalam memilih spesifikasi lensa kamera jenis prosumer. Jika anda menyukai fotografi Macro, pilihlah kamera dengan lensa yang memiliki focal length 35mm (equivalent 35mm), jika anda menyukai wide angle photography, piliihlah kamera yang memiliki focal length setara 28mm pada kamera 35mm.


3. Digital Single Lens Reflex (DSLR) Professional Camera
Kamera ini adalah type professional, didesain untuk mereka para professional fotografer yang sudah mengerti betul aspek aspek ilmu fotografi. Perlu dicatat bahwa secanggih-canggihnya kamera jika tidak ditunjang oleh kehandalan fotografer, maka hasilnya nyaris nol besar. Falsafah "The Man Behind The Gun" sangat berpengaruh terhadap hasil foto. Kamera jenis ini cocok untuk mereka yang antusias terhadap fotografi, serta memiliki dana yang cukup berhubung jenis kamera ini cukup mahal.




Read More..

Tompi - My Happy Life (2008)


1. Menghujam Jantungku
2. L-O-V-E
3. Happy Life [Ft Daka] [Missing Track]
4. Sedari Dulu
5. If It’s True
6. Love Letter (Ft Sierra)
7. Just To Be With You (Ft Yudhistira) [Missing Track]
8. No Matter What You Do
9. Funk This Time

Download

Pass : http://www.misshacker.com

Read More..

Usher - Here I Stand (2008)


01. Intro
02. Love In This Club
03. This Ain’t Sex
04. Trading Places
05. Moving Mountains
06. What’s Your Name featuring will.i.am
07. Prayer For Your Interlude
08. Something Special
09. Love You Gently
10. Best Thing featuring Jay Z
11. Before I Met You
12. His Mistakes
13. Appetite
14. What’s A Man To Do
15. Lifetime
16. Love In This Club Part II featuring Beyonce and Lil Wayne
17. Here I Stand
18. Will Work For Love (Hidden Track)

Download
http://www.misshacker.com

Read More..

Usher - Here I Stand (2008)


01. Intro
02. Love In This Club
03. This Ain’t Sex
04. Trading Places
05. Moving Mountains
06. What’s Your Name featuring will.i.am
07. Prayer For Your Interlude
08. Something Special
09. Love You Gently
10. Best Thing featuring Jay Z
11. Before I Met You
12. His Mistakes
13. Appetite
14. What’s A Man To Do
15. Lifetime
16. Love In This Club Part II featuring Beyonce and Lil Wayne
17. Here I Stand
18. Will Work For Love (Hidden Track)


Download
http://www.misshacker.com

Read More..

6/02/2008

Panasonic Lumix DMC FZ8


MEGA O.I.S (Optical Image Stabilizer) Hasil gambar blur sebagian besar disebabkan karena getaran tangan. Kini kegagalan seperti itu tak akan terjadi lagi karena MEGA O.I.S (Optical Image Stabilizer) mengimbangi getaran tangan dengan menggeser lensa O.I.S sehingga poros optikal segaris lurus dengan CCD.

Hasilnya, MEGA O.I.S memberikan gambar indah tanpa blur tanpa penurunan kualitas gambar. Intelligent ISO Control Mendeteksi Gerakan Mencegah Terjadinya Blur. Intelligasi ISO Control memanfatkan pendeteksi gerakan subyek didalam prosesor gambar Venus Engine III kemudian menyesuaikan setting ISO. ISO tinggi memungkinkan pemotretan dengan kecepatan rana tinggi tanpa blur.

Venus Engine III Mesin Pengolah gambar yang menghasilkan gambar hingga detail dengan noise rendah. Mesin ini bekerja dengan kecepatan sangat tinggi namun hemat energi. 28mm Wide-Angle Lensa lebih lebar dengan 28mm Wide-Angle.Memudahkan anda untuk mendapatkan gambar indah yang maksimal meskipun berada diruangan ditempat yang minimal.

Leica DC Lens Lensa Leica terkenal karena menggabungkan performance duper dengan ukuran kompak. Lumix Menggunakan lensa LEICA DC VARIO-ELMARIT dan LEICA DC VARIO-ELMAR. Sistem lensa ini memasukan lensa aspherical untuk mengatasi aspherical eberration.Selain itu proses multi-coating canggih pada permukaan lensa mencegah cahaya silau berlebihan.(heri/tcz)

Spesifikasi Dasar :
· 12x Optical Zoom dengan Manual Operation yang mudah
· MEGA O.I.S (Optical Image Stabilizer)
· Intelligent ISO Control
· Leica DC Lens
· 7.2 Megapixel
· HD Photo

Harga: Rp3,150,000

Read More..